Turun Minum Serba-Serbi

Kisah-Kisah Bromance Penuh Kasih Sayang di Dunia Sepak Bola

Romansa bukan cuma soal perkara hubungan antara pria dan perempuan. Romansa juga berlaku meski jenis kelamin yang dimiliki kedua orang yang bersangkutan itu sama. Eits, sebelum kalian berpikir macam-macam, romansa yang akan kami tampilkan berikut ini adalah kisah persahabatan, yang bisa dibilang romantis, antara satu pesepak bola dengan pesepak bola lainnya.

Bromance merupakan istilah yang tepat untuk diberikan kepada kumpulan pemain yang bersahabat dekat di bawah ini. Silakan dinikmati di hari Valentine ini!

Marcelo x Cristiano Ronaldo

Salah satu bromance terbaik di dunia sepak bola hadir di ibu kota Spanyol. Marcelo menjadi teman terdekat Ronaldo setelah kepergian beberapa pemain Portugal dari Madrid. Keduanya sering terlihat bercanda dan tertawa bersama saat latihan. Mereka juga sering melakukan selebrasi bersama usai mencetak gol.

Zlatan Ibrahimovic x Maxwell

Bromance keduanya lahir sejak mereka berusia 19 tahun. Sama-sama menjadi perantau di Ajax Amsterdam, jalinan persahabatan mereka muncul ketika Maxwell berbaik hati membantu Zlatan yang tengah dilanda krisis ekonomi. Bromance keduanya pun berlanjut di Internazionale Milano, Barcelona, dan Paris Saint-Germain, serta meraih beberapa gelar bersama-sama.

Muhammad Ridwan x Supardi Nasir

Satu-satunya bromance lokal dalam daftar ini. Keduanya menjalin hubungan persahabatan yang erat ketika masih sama-sama membela Persib Bandung dan Sriwijaya FC. Keduanya juga meraih gelar juara bersama-sama baik di Persib maupun Sriwijaya. Ke masjid bersama, salat bersama, menyisir sisi sayap kanan bersama, kurang mantap apalagi?

Mesut Özil x Mathieu Flamini

Beberapa analogi dari beberapa pemain (dan mantan) Arsenal mungkin cukup untuk melukiskan bromance Özil dengan Flamini. Theo Walcott tidak akan heran jika keduanya tinggal bersama. Danny Welbeck menyebut mereka berdua lebih dekat dari si kembar, Fabio dan Rafael. Sementara Flamini sendiri mengungkapkan bahwa mereka menikmati hari-hari bersama seakan dunia akan kiamat keesokan harinya.

Patrice Evra x Park Ji-sung

Berbeda budaya bukan berarti tidak bisa menjalin persahabatan. Mungkin kita bisa belajar banyak dari bromance Evra dengan Park Ji-sung ketika masih sama-sama membela Manchester United . Tahun lalu, Evra malah pernah meminta sahabatnya itu untuk bermain film bersama. Film Rush Hour terbayang-bayang di benak penulis tentang persahabatan keduanya.

Franck Ribery x David Alaba

Kombinasi keduanya di lapangan memang hebat. Keduanya sudah paham satu sama lain ketika bermain bersama. Selain di dalam lapangan, Ribery dan Alaba juga sering mengunggah video-video ke media sosial saat sedang melakukan aktivitas bersama. Bercanda bersama, seperti sahabat sejati.

Andrea Pirlo x Alessandro Nesta

Cowok-cowok pasti punya nih teman main PlayStation atau main ke warnet bareng. Itulah yang terjadi pada persahabatan Nesta dengan Pirlo. Pirlo sendiri, di dalam bukunya, I Think Therefore I Play, mengakui dengan sadar bahwa ia berat meninggalkan Milan untuk menerima tawaran Barcelona karena akan kehilangan waktu bermain gim bersama Sandro (nama panggilan Pirlo untuk Nesta).

Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola