Para penggemar serial Game of Thrones tak perlu menunggu hingga tahun 2019 untuk menanti kelanjutan ceritanya di season terbaru. Sebab, melalui sebuah video berdurasi 1 menit 38 detik ini, terungkap siapa yang akhirnya menduduki Iron Throne, menggusur Cersei Lannister.
🌪Samuel Stormborn of the House Eto'o
🥇First of His Name
🔥The Unburnt
👑King of the Forwards
⛓Breaker of Chains
🦅Father of Eagles pic.twitter.com/4aWXrRu5zQ— TÜMOSAN Konyaspor (@konyaspor) January 31, 2018
Terkesan familiar dengan wajahnya? Ya, betul! Dialah Samuel Eto’o, penyerang asal Kamerun yang sempat meraih kejayaan di Barcelona dan pernah menyandang status pesepak bola bergaji tertinggi di dunia saat merumput di Anzhi Makhachkala.
Akan tetapi, spoiler tersebut jangan dianggap serius ya Tribes, karena itu hanya video kreatif yang dibuat oleh Atiker Konyaspor, untuk memperkenalkan Samuel Eto’o yang menjadi rekrutan baru mereka di bursa transfer paruh musim ini.
Dengan mengadopsi tema video intro Game of Thrones, Konyaspor menceritakan perjalanan karier Eto’o di level klub. Serupa dengan intro Game of Thrones yang menggambarkan perjalanan antarkota di Essos dan Westeros, dua belahan dunia di film serial tersebut.
Konyaspor yang saat ini menghuni peringkat 17 dari 18 kontestan di Süper Lig mendatangkan Eto’o secara gratis dari klub Turki lainnya yang berada satu strip di atasnya, yakni Antalyaspor. Eto’o diikat kontrak permanen hingga 30 Juni 2020.
Meski sudah berumur 36 tahun, ketajaman Eto’o belum hilang dimakan usia. Selama separuh musim 2017/2018 ia berhasil menyarangkan 6 gol dari 15 penampilan di Antalyaspor, dan menyandang ban kapten. Namun cedera yang diderita Eto’o sejak akhir Desember 2017 membuat Antalyaspor enggan memperpanjang kontraknya, dan merelakan sang kapten pergi dengam status bebas transfer.
Kepergian Eto’o ke Konyaspor juga mengakhiri kebersamaan Eto’o dengan Antalyaspor yang telah terjalin selama tiga tahun. Di klub berjuluk Akrepler yang berarti kalajengking itu, Eto’o bermain di 77 laga dengan torehan 44 gol. Lebih subur dibandingkan periodenya di Anzhi bahkan Chelsea.
Datangnya Eto’o di Konyaspor semakin memperkuat aroma veteran di lini depan mereka. Saat ini, rataan usia penyerang Konyaspor mencapai 29,5 tahun. Akan tetapi, lini tengah klub tersebut dihuni para darah muda dengan rataan usia 24,9 tahun.
Meski saat ini berada di jurang degradasi, dalam 15 laga tersisa Konyaspor masih memiliki peluang untuk bertahan, karena memiliki poin yang sama dengan Osmanlıspor di peringkat 15, dan hanya terpaut dua angka dari Gençlerbirliği di posisi 14.
Selamat bergabung dengan klub barumu, Eto’o. Valar morghulis!
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.