Dunia Asia

Deretan Pemain-Pemain Asia Tenggara yang Sering Jadi Mimpi Buruk Timnas Indonesia

Banyak pesepak bola yang memiliki lawan favoritnya masing-masing. Misalnya, pemain A selalu tampil beringas ketika melawan tim B, dan sebagainya. Pemain tersebut tentunya menjadi musuh alami yang tidak disenangi oleh kubu B.

Timnas Indonesia ternyata banyak memiliki pemain yang membawa nasib buruk sendiri. Di level Asia Tenggara, begitu banyak pesepak bola dari negara tetangga yang kerap kali menyulitkan kita, dan tak jarang membuat kita menangis. Berikut ini adalah deretan pesepak bola yang menjadi ‘musuh bebuyutan’ dari timnas Indonesia:

Teerasil Dangda

Salah satu penyerang terbaik di Asia Tenggara ini harus menjadi nama pertama yang masuk ke daftar ini. Dangda adalah salah satu momok terbesar yang harus dihadapi Indonesia kala berhadapan dengan Thailand. Ia acapkali mencetak gol-gol krusial bagi Negeri Gajah Putih ketika berhadapan dengan Indonesia, seperti di ajang Piala AFF 2016 lalu.

Le Cong Vinh

Le Cong Vinh adalah salah satu legenda, tidak hanya bagi timnas Vietnam, namun juga di kancah sepak bola Asia Tenggara. Penyerang ulet yang satu ini beberapa kali menyulitkan lini pertahanan timnas Indonesia. Ketika timnas Garuda bertemu dengan Vietnam di akhir 2000-an hingga awal 2010-an lalu, Cong Vinh adalah momok yang menakutkan.

Mohd Safee Mohd Sali

Peristiwa mengenaskan yang dialami timnas Indonesia di final Piala AFF 2010 bisa dikatakan disebabkan oleh Safee Sali seorang. Penyerang asal Malaysia ini mampu menghancurkan lini pertahanan yang digalang Maman Abdurahman dan kolega serta mengubur mimpi Indonesia untuk menjadi juara Piala AFF untuk pertama kalinya. Meskipun begitu, Safee bukanlah figur yang dibenci oleh suporter Indonesia mengingat kedekatannya dengan negeri kita ini.

Khairul Amri

Khairul Amri dapat dikatakan sebagai salah satu pemain asli Singapura terbaik yang pernah ada. Penyerang yang sempat bermain bagi Persiba Balikpapan ini juga cukup rajin mencetak gol ke gawang timnas Indonesia, yang mana terjadi terakhir kali di Piala AFF 2016 lalu. Memasuki ujung kariernya, Amri tentunya masuk ke dalam jejeran legenda sepak bola Singapura.

Therdsak Chaiman

Pemain yang kerap sekali dipanggil sebagai “Uncle Therd” ini juga menjadi musuh yang tak digemari timnas Indonesia di medio 2000-an. Bersama timnas Thailand, Therdsak kerap kali meneror lini belakang timnas Garuda lewat kemampuan eksekusi tendangan matinya. Di Piala Tiger 1998 dan 2002, ialah yang menjadi batu penghalang timnas untuk menjadi juara. Satu hal yang menarik dari karier Therdsak adalah ia juga menjadi penggawa timnas futsal Thailand.

Phil Younghusband

Pemain tengah Filipina berdarah Inggris ini mampu menyulitkan pemain Indonesia berkat kemampuan fisiknya yang memang seperti pesepak bola Eropa. Tak hanya itu, Younghusband juga lihai melepas umpan-umpan matang yang mematikan. Ia mampu mencetak gol ke gawang Indonesia di Piala AFF 2016 lalu.

Agu Casmir

Penyerang kewarganegaraan Singapura kelahiran Nigeria ini menjadi mimpi buruk Indonesia di Piala Tiger 2004. Indonesia yang pada turnamen tersebut masuk ke babak final, dikandaskan oleh Singapura yang dikomandoi oleh Casmir di lini depan. Dua gol pemain yang pernah memperkuat Persija Jakarta tersebut mampu membawa Singapura menjadi juara.

Lionel Lewis

Ketajaman Casmir tak akan ada gunanya apabila lini pertahanan Singapura keropos. Beruntung, mereka memiliki sosok kiper yang dapat diandalkan dalam diri Lionel Lewis. Di Piala Tiger 2004 dan AFF 2007, ia mampu membuat frustrasi lini serang timnas Garuda. Bahkan, di Piala Tiger 2004, ia diganjar gelar sebagai pemain terbaik turnamen, berkat aksi heroiknya di laga final melawan Indonesia.

Mahali Jasuli

Mahali Jasuli memang hanya sekali mencetak gol ke gawang Indonesia, namun bek kanan andal ini selalu tampil brillian ketika melawan timnas Garuda. Ia membobol gawang Indonesia di Piala AFF 2012 lalu, di mana ia mampu tampil gemilang. Menariknya, Mahali ternyata memiliki darah Indonesia yang berasal dari sang nenek yang merupakan kelahiran Gresik, Jawa Timur.

Indra Sahdan Daud

Indra Sahdan Daud bermain di satu era dengan Agu Casmir dan Lionel Lewis, namun kontribusinya terhadap Singapura tak kalah besar dari kedua pemain tersebut. Indra mampu menjadi momok bagi Indonesia di Piala Tiger 2004 dan Piala AFF 2007. Di Piala Tiger, ia dua kali menjebol gawang timnas Garuda, dan memiliki andil besar atas juaranya Singapura.

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket