Fenomena sama terjadi di Liga 1 musim lalu. Tidak terlalu banyak tersorot, Persija Jakarta justru berhasil mengakhiri kompetisi di peringkat empat. Padahal mereka sempat mengawali musim dengan tidak terlalu baik. Dari lima pertandingan pertama, tim Macan Kemayoran hanya berhasil meraih satu kemenangan. Semakin manis karena kemudian Persija menjadi tim yang mewakili Indonesia di Piala AFC musim selanjutnya.
Berlanjut di musim kompetisi tahun 2018 ini ketika Persija yang tidak banyak mendapatkan perhatian, justru sejauh ini melakukan pra-musim yang boleh dibilang sangat baik. Di dua turnamen internasional yang mereka ikuti, Suramadu Super Cup dan Boost Sportfix Super Cup, bahkan di Piala Presiden, turnamen terkini yang mereka ikuti, sejauh ini Persija melakukannya dengan baik.
Ketika mengakuisisi Persija pada tahun 2017 lalu, Gede Widiade mencanangkan rencana lima tahun untuk kesebelasan ibu kota tersebut. Targetnya adalah di tahun atau musim perdananya sejak melakukan akuisisi, adalah Persija bisa mengakhiri kompetisi di peringkat 14 hingga ke delapan. Musim berikutnya di peringkat sepuluh besar. Di musim ketiga di peringkat empat sampai tujuh. Musim berikutnya tampil kompetitif untuk memperebutkan peringkat tiga besar.
Target Gede untuk tiga tahun sudah berhasil dilakukan hanya dalam satu tahun saja. Ia tentu menginginkan Macan Kemayoran mencapai level yang lebih tinggi lagi. Boleh jadi ia justru mencanangkan Persija bisa bersaing untuk memperebutkan gelar juara di tahun kedua atau tahun ketiganya sejak mengakuisisi klub. Dan di musim ini pun memang Persija memiliki potensi besar untuk tampil lebih baik dari musim sebelumnya.
Regenerasi dan melengkapi kepingan yang kurang musim lalu
Para pemain baru menjadi potensi besar yang memungkinkan Persija tampil hebat musim ini. Pelatih Stefano ‘Teco’ Cugurra musim ini mendapatkan pemain yang jauh lebih baik ketimbang musim lalu. Ia mendapatkan pemain-pemain yang lebih segar, dan sudah siap bertarung untuk Macan Kemayoran.
Teco kini tidak perlu terlalu khawatir karena Ismed Sofyan semakin uzur. Kini ia bisa memainkan Dani Saputra atau pemain serbabisa, Marco Kabiay, di posisi biasanya Ismed bermain. Hal ini juga berlaku seandainya Rezaldi Hehanusa mesti absen tampil untuk Persija karena memperkuat timnas Indonesia di ajang Asian Games. Kedatangan Valentino Telaubun semakin membuat lini pertahanan Macan Kemayoran menjadi lebih lengkap.
Lini tengah menjadi sektor di mana regenerasi terjadi dengan sangat baik. Amarzukih mesti dilepas atas nama perubahan dan perkembangan tim ke arah lebih baik lagi. Selain menambah durasi kontrak dari Sandi Sute, Persija juga mendaratkan para gelandang lain yaitu Asri Akbar dan Septinus Alua.
Begitu pula di sektor sayap sebab di musim mendatang Teco bisa memaksimalkan kedua sayapnya karena kini mereka sudah memiliki Riko Simanjuntak yang mendarat di Jakarta dari Semen Padang. Ini membuat tim tidak melulu mengandalkan area di mana Novri Setiawan dan Rezaldi Hehanusa bermain. Kedatangan Riko Juntak membuat sektor sayap Persija menjadi lebih stabil, begitu pula keberadaan Arthur Bonai yang diangkut dari Perseru Serui.
Sektor penyerangan tentu jauh lebih baik lagi. Di musim lalu, Bruno Lopes memang mencetak cukup banyak gol. Macan Kemayoran juga sempat tampil berbahaya ketika Reinaldo da Costa mendarat pada pertengahan musim. Namun cedera kemudian menghentikan karier Reinaldo dengan segera di musim tersebut.
Kini mereka sudah memiliki pemain yang sangat sesuai untuk lini depan mereka. Seorang penyerang tengah yang bisa selalu bugar, dan bermain konsisten pekan demi pekan. Kehadiran penyerang asing, Marko Simic, sudah pasti akan membuat Persija tampil lebih di musim mendatan, karena sejauh ini penyerang 30 tahun dengan paspor Kroasia itu sudah menujukkan kelasnya.
Para penggemar Persija tidak bisa langsung mengharapkan tim pujaan mereka langsung bermain bagus. Banyak kejadian akan terjadi dalam perebutan gelar juara, namun yang pasti, skuat Persija musim mendatang terasa lebih lengkap dan matang.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia