Harus diakui bahwa saat ini sepak bola wilayah Asia Tenggara tertinggal cukup jauh dari wilayah lain di benua Asia. Meskipun demikian, setidaknya kesuksesan Vietnam menembus semifinal Piala Asia usia muda di awal tahun 2018 ini menunjukan bahwa region yang terkenal karena produksi padi-nya ini terus berbenah.
Perkembangan positif juga ditunjukan dari jumlah para pemain asal negara Asia Tenggara yang bermain di luar negara mereka. Fenomena ini bisa diasumsikan bahwa para pemain tersebut sudah meninggalkan zona nyaman dan bersiap untuk menguji diri, mencapai level yang lebih baik lagi sebagai pesepak bola.
Berikut uraian soal jumlah pemain dari negara-negara asal Asia Tenggara yang bermain di luar negara mereka:
Filipina – 12 Pemain
Jumlah terbanyak pertama diisi oleh negara kepulauan Filipina. Mereka sangat terbantu dengan kehadiran para pemain yang lahir di luar negeri, dan bersedia untuk membela timnas Filipina. Contoh besar tentunya adalah kiper raksasa, Neil Etheridge, yang lahir dan besar di Inggris namun masih mau bermain untuk The Azkals. Etheridge menjadi satu dari sekian banyak pemain Filipina yang bermain di Eropa. Nama-nama lain adalah Stephen Palla yang bermain di Austria, Daisuke Sato yang bermain di Rumania, serta Harry Foll yang bermain di tim muda Hansa Rostock.
Selain jumlah, juga soal kualitas. Para pemain Filipina yang bermain di luar negeri di wilayah Asia kebanyakan bermain untuk negara yang memiliki level sepak bola yang lebih baik. Misalnya Javier Patino yang bermain untuk tim Liga Super Cina, Henan Jiaye, meskipun sepanjang musim lalu Patino lebih banyak dimainkan di tim cadangan karena kalah bersaing dengan penyerang asing yang lain. Atau Jefferson Tabinas yang tercatat sebagai penggawa tim muda FC Tokyo. Juga tentunya para pemain yang berlaga di Thailand seperti Mike Ott, Michael Falkesgaard, Mark Hartmann, dan Hikaru Minegishi.
Singapura – 10 Pemain
Sepak bola Singapura tengah mengalami periode sulit. Mereka sudah tidak sebaik sekitar satu dekade lalu ketika mereka menjadi penguasa Asia Tenggara. Meskipun demikian, seperti yang disebutkan Baihakki Khaizan dalam perkenalannya sebagai pemain baru Muangthong United, ia menyebutkan bahwa jumlah 10 pemain asal Singapura yang bermain di luar negeri menunjukkan bahwa negara berusaha kembali ke rute yang benar.
Baihakki menjadi pemain yang bermain untuk dengan profil paling besar. Tentu bergabung dengan tim seperti Muangthong United adalah sebuah kesempatan yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Kebanyakan pemain Singapura lain tersebar di seluruh wilayah semenanjung Malaka lain. Jumlah ini tentu termasuk Harris Harun yang sudah empat musim membela tim raksasa Malaysia, Johor Darul Ta’zim.
Indonesia sebenarnya sempat menjadi tujuan dari para pemain asal Singapura. Namun situasi dan kondisi sepak bola Indonesia yang tidak menentu membuat para pemain asal Singapura urung mendarat di Indonesia. Saat ini terhitung hanya pemain sayap Ridhuan Muhammad yang kembali ke Indonesia dan memperkuat Borneo FC.
Indonesia – 8 Pemain
Setelah serangkaian kesulitan yang dialami selama dua tahun terakhir, sepak bola Indonesia mencoba terus bergerak ke arah yang lebih baik lagi. Meskipun sempat menimbulkan polemik, akhirnya Evan Dimas dan Ilham Udin Armaiyn diperbolehkan untuk memperkuat kesebelasan asal Malaysia, Selangor FA. Langkah ini juga disusul oleh Ferdinand Sinaga yang mendarat di Kelantan FA, juga termasuk David Laly yang memperkua tim Liga Primer Malaysia, FELCRA FC.
Menjadi sangat menarik adalah terkait kiprah tiga pemuda Indonesia yang bermain di Liga Thailand. Sepak bola asal Negeri Siam tersebut harus diakui memang lebih baik dari Indonesia, maka mencoba peruntungan di sana tentu akan menjadi pengalaman yang sangat bagus. Seperti yang diketahui bahwa Terens Puhiri dikontrak oleh Port FC, sementara sang sahabat karib, Rudolof Yanto Basna mendarat di kesebelasan divisi dua, Khonkaen FC, di mana Yanto sepertinya akan bertarung dengan pemain bertahan lain asal Indonesia yaitu Ryuji Utomo yang akan bermain untuk PTT Rayong musim mendatang.
Satu nama lain adalah Ezra Walian. Ia tampaknya terus mencoba meniti karier di Eropa. Mengalami awalan sulit di musim lalu, Ezra sudah bisa membiasakan diri dan terus tampil untuk Almere City, tim peserta Eerste Divisie. Dan jumlah ini sepertinya akan terus bertambah mengingat kemungkinan si bocah ajaib, Egy Maulana Vikri, yang kabarnya akan segera mendarat di salah satu kesebelasan Eropa.
Myanmar – 7 Pemain
Myanmar berada di urutan selanjutnya. Negara junta militer ini memang mengalami perkembangan yang luar biasa dalam kurun satu dekade terakhir. Dari negara yang selalu dipermalukan di ajang Piala AFF, kini justru menjadi salah satu kekuatan besar di wilayah Asia Tenggara. Bahkan di awal tahun 2018 ini, peringkat AFC mereka jauh lebih baik ketimbang Indonesia dan Singapura yang 10 tahun lalu selalu berhasil menang melawan mereka.
Thailand masih menjadi magnet bagi para pemain asal Myanmar. Bahkan dua bintang besar negara tersebut, Kyaw Ko Ko dan Aung Thu, memilih untuk bergabung ke Liga Thailand padahal mendapatkan tawaran besar dai negara-negara lain.
Thailand – 5 Pemain
Sementara raja Sepak Bola Asia Tenggara, Thailand, juga menunjukan perkembangan yang luar biasa. Mereka seakan menunjukkan bahwa kualitas lebih bernilai ketimbang kuantitas. Total jumlah pemain mereka yang bermain di luar negeri memang hanya lima pemain, tetapi kebanyakan bermain di level yang berbeda dengan kebanyakan negara lain di wilayah Asia Tenggara.
Seperti yang diketahui bahwa Chanatip Songkrasin, Teerasil Dangda, dan Theerathon Bunmathan, kini berkarier di Liga Jepang. Ini belum termasuk dengan nama Jakkit Vechpirom yang bermain untuk tim muda FC Tokyo dan kiper Kawin Thamstchanan baru saja merampungkan kepindahannya ke tim Belgia, OH Leuven.
Jumlah ini belum termasuk dari para pemain yang lahir di luar negeri. Fenomena Charyl Chappuis, Tristan Do, dan Manuel Bihr, membuat Thailand memiliki alternatif lain dalam penggalian potensi sepak bola mereka.
Bagaimana dengan negara lainnya?
Negara-negara lain di wilayah Asia Tenggara sebenarnya juga tidak ketinggalan. Ada tiga pemain asal Kamboja yang bermain di Liga Super Malaysia. Salah satunya tentu adalah Chan Vathanaka yang mendarat di Pahang FA. Bintang Vietnam, Luong Xuan Truong, juga sampai saat ini masih tercatat sebagai penggawa kesebelasan asal Korea Selatan, Gangwon FC. Hanya Malaysia saja yang sejauh ini kebanyakan pemainnya masih bermain di negara mereka sendiri.
Fenomena bermainnya para pemain asal Asia Tenggara bermain di negara lain tentunya merupakan sesuatu yang positif. Boleh jadi perkembangannya tidak akan langsung pesat, tetapi perlahan, yang penting konsisten dan tepat sasaran. Boleh jadi fenomena positif inilah yang akan membuat wilayah Asia Tenggara bisa berdiri sejajar atau bahkan melebihi wilayah Timur dan Barat Daya sebagai kekuatan besar sepak bola di benua Asia.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia