Inter Milan kini sedang menjalani fase sulit di Serie A selama beberapa pekan terakhir. La Beneamata, seperti biasa, sedang diuji konsistensinya kala memasuki paruh kedua musim. Seperti yang sudah dialami di beberapa musim terakhir, jumlah kemenangan yang diraih Inter mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan drastis kala memasuki paruh kedua musim, seolah performa (relatif) baik yang ditunjukkan di awal musim menguap begitu saja. Seolah siapapun pelatihnya dan strategi apapun yang dipakai, tetap tak mampu membawa Inter ke papan atas Serie A di akhir musim.
Dibawah komando pelatih anyar Luciano Spaletti, Inter memulai musim ini dengan hasil-hasil positif, bahkan bisa dibilang merupakan catatan terbaik mereka sejak meraih Treble di tahun musim 2009-10, dengan tak terkalahkan di 16 pekan pertama, termasuk mengalahkan AS Roma dan AC Milan, serta menahan imbang Napoli dan Juventus. Namun setelahnya, langkah Inter mulai melambat. Kemenangan terakhir mereka raih saat mengalahkan Chievo 5-0 pada 3 Desember 2017 dan mereka kini sudah 6 kali beruntun gagal meraih kemenangan.
Hasil negatif tebaru diraih Nerazzurri kala mereka menjamu Roma pada pekan ke-21 Serie A, Minggu (21/1) waktu setempat. Bermain di hadapan pendukungnya, Inter punya kesempatan meraih keunggulan di menit 18 melalui Ivan Perisic, namun sundulannya masih melebar di sisi gawang Roma yang dijaga Alisson Becker. Inter kembali mempunyai kesempatan emas di menit 30 lewat Perisic, namun Alisson kembali menyelaatkan gawang Roma. Begitu juga dengan sepakan Borja Valero tak lama setelahnya, masih bisa diamankan kiper timnas Brazil tersebut.
Roma justru berhasil unggul terlebih dahulu di menit 31. Berawal dari umpan panjang Alisson yang gagal diantisipasi dengan baik oleh Davide Santon, bola berhasil dikuasai Stephan El Shaarawy sebelum ia men-chip bola melewati jangkauan Samir Handanovic. Keunggulan Giallorossi ini bertahan hingga turun minum.
Inter semakin mencoba mendominasi permainan di babak kedua. Tercatat Inter mampu menciptakan 3 peluang emas lewat sepakan Eder dan Mauro Icardi (dua kali), namun gagal membuahkan gol berkat aksi gemilang Alisson. Sedangkan Roma tak sekalipun berhasil menciptakan peluang berarti di paruh kedua ini.
Upaya Inter baru membuahkan hasil 5 menit menjelang pertandingan berakhir. Berawal dari serangan Inter di sisi kiri Marcelo Brozovic, yang masuk menggantikan Roberto Gagliardini, melepaskan umpan silang yang berhasil disundul dengan baik oleh Matias Vecino, mengubah kedudukan menjadi sama kuat 1-1. Sayangnya, waktu yang tersisa tak lagi mampu dimanfaatkan kedua tim untuk meraih gol kemenangan.
Hasil imbang ini semakin menjauhkan Inter dari sang pemuncak klasemen, Napoli yang meraih kemenangan 1-0 atas Atalanta di hari yang sama. Kini keduanya berjarak 11 poin. Meski masih berada di zona Liga Champions, namun diperlukan perubahan signifikan dari Spaletti dan anak-anak asuhnya jika mereka masih ingin lolos ke Liga Champions musim depan, kompetisi yang sudah tak dirasakan Inter selama 6 musim terakhir.
Author : Adhi Indra Prasetya (@aindraprasetya)
Penggemar Juventus yang merasa dirinya adalah Filippo Inzaghi saat bermain bola