Niat baik tak selalu berjalan mulus. Selalu ada rintangan dan halangan yang datang. Rintangan yang datang membentang dari internal ataupun eksternal.
Niat baik Gresik Putri untuk membentuk tim sepak bola perempuan di Gresik tak menuai apresiasi dari pemerintah. Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto menolak pembentukan tim Gresik Putri yang sore ini, 21/1, rencananya akan di-launching.
“Tulis yang besar besar, saya, Bupati Gresik, dengan tegas menolak rencana pendirian klub sepak bola perempuan di Gresik,” ujar Bupati Sambari di ruang kerjanya, pada Sabtu (20/1) siang, dikutip dari SurabayaOnline.
Menurut Pak Bupati, tak ada alasan khusus. “Jangan tanya alasannya, yang penting Bupati Gresik menolak rencana itu (pendirian Gresik Putri,” tambahnya.
Sesaat setelah beredar kabar bahwa tim Gresik Putri ditolak oleh Bupati, tim Gresik Putri yang sedang latihan di Stadion Gelora Joko Samudro (GJS) diminta untuk menghentikan latihan. Tak ada alasan yang jelas. Kemungkinan karena petugas stadion telah membaca kabar di media daring.
Menurut pengakuan Dianita Iuschinta, bendahara tim Gresik Putri, mereka sudah tidak diperbolehkan untuk menggunakan Stadion GJS lagi. Padahal, Gresik Putri memiliki agenda turnamen Piala Bude Karwo dan Paradise Cup di Bali. Ironi, Bupati yang seharusnya mendukung adanya segala bentuk jenis kegiatan yang positif, malah ditolak.
Ada beberapa alasan bahwa Bupati atau kepala daerah tidak boleh menolak pendirian klub sepak bola profesional. Pertama adalah tentang hak asasi. Bupati tak boleh menolak berdirinya klub karena ada hak asasi.
Kedua adalah sepak bola tak boleh diutak-atik oleh kepala daerah. FIFA dengan tegas menolak campur tangan politik dan pemerintah. Masih ingat dihukumnya PSSI karena campur tangan pemerintah dalam andil Kemenpora dahulu?
Ketiga, ini adalah mandat dari PSSI. Gresik Putri adalah “aset” milik Askab PSSI. Askab PSSI Gresik diberikan mandat oleh PSSI untuk mendirikan tim sepak bola wanita. Jika penolakan ini dilanjutkan, akan terjadi konflik antara PSSI dan Bupati.
Gresik Putri sendiri telah berjalan kurang lebih dua bulan yang lalu. Diawali dengan seleksi pemain yang diikuti oleh 1.000 orang, kini tim Gresik Putri tengah bersiap mengikuti Paradise Cup di Bali.
Mereka rutin latihan di Stadion Gelora Joko Samudro pada Selasa, Kamis, dan Sabtu. Mereka memiliki rencana untuk membentuk Sekolah Sepak Bola (SSB) yang nantinya akan menyalurkan para pemain berbakat ke tim utama Gresik Putri.
Setelah tak lagi diperbolehkan latihan di Stadion Gelora Joko Samudro, mereka belum tahu akan menggunakan lapangan mana untuk latihan. Ada dua stadion yang bisa digunakan, yakni Stadion milik Akademi WCP dan lapangan milik tim internal Gresik.
Gresik Putri adalah wujud dari niat baik pencinta sepak bola di Gresik. Mereka rela meluangkan waktu, kehilangan segalanya demi memajukan sepak bola perempuan di Gresik. Maka dari itu, ketika ada pihak yang menolak pendirian tim Gresik Putri, maka sudah saatnya untuk jalan terus dan tak mempedulikan penolakan Bupati Gresik.
Satu Indonesia telah mengetahui penolakan dari Bupati ini dan sudah seharusnya menjadi isu nasional. Tetap bergerak, girls!
Author: Alief Maulana (@aliefmaulana_)
Ultras Gresik yang sedang belajar menulis di serigalagiras.wordpress.com