Eropa Spanyol

Eibar yang Kembali Menyelinap di Antara Kepungan Para Raksasa La Liga

Bukan Barcelona-nya Ernesto Valverde, Paris Saint-Germain-nya Unai Emery, apalagi Real Madrid-nya ​​Zinedine Zidane, sebab klub dalam performa terbaik di Eropa selama tujuh pertandingan liga terakhir adalah Eibar! Apa yang membuat tim liliput dari kota kecil di wilayah Basque ini spesial?

Eibar menyamai catatan Manchester City dan Juventus yang pernah meraih 19 dari total 21 poin yang bisa diraih. Klub arahan pelatih Jose Luis Mendilibar ini telah menghindari kekalahan selama lebih dari dua bulan. Kekalahan terakhir mereka derita pada derbi Basque melawan Real Sociedad pada awal November 2017.

Hasil tersebut membuat Eibar lagi-lagi menjadi buah bibir ketika kompetisi La Liga memasuki liburan musim dingin di akhir 2017 lalu. Kemenangan sensasional mereka catatkan di kandang pada pekan ke-16 melawan Valencia, salah satu klub penghuni tiga besar.

Lalu, klub dari kota yang hanya berpopulasi 27 ribu jiwa ini kembali membuka tahun 2017 dengan kemenangan, kali ini di kandang tim papan bawah, Las Palmas. Alih-alih mendapat tekanan dari papan bawah, Eibar telah lama meninggalkan zona degradasi. Mereka kembali mengejar impian untuk dapat tampil pertama kalinya di kompetisi antarklub Eropa seperti pada musim 2016/2017 lalu, ketika mereka finis di papan tengah.

Di bawah asuhan Mendilibar, klub yang kini dijuluki ‘Mendil-Eibar’ tersebut telah memenangkan enam dari tujuh pertandingan terakhir mereka, catatan yang tentunya tidak ditorehkan sembarang tim.

Tak banyak yang bisa menjelaskan transformasi yang luar biasa ini. Mereka tampil dengan sangat percaya diri, padahal tim ini terbentuk dengan dana sangat minimalis. Eibar hanya mengeluarkan 1 juta euro untuk membentuk tim pada musim panas 2017 lalu. Sekarang, mereka merasa sanggup mengalahkan siapa pun dalam kondisi apapun, entah itu Valencia atau Las Palmas.

Para pemain kunci

Pendatang baru, Joan Jordan, adalah kunci penampilan konsisten Eibar musim ini. Sebelum kedatangan bek tengah, Paulo Oliveira, yang didatangkan pada musim dingin 2017 dengan dana transfer sebesar 3,5 juta euro, Jordan adalah pemain termahal Eibar hanya dengan harga 1 juta euro ketika dibeli dari Espanyol.

Meski berposisi sebagai gelandang bertahan, Jordan sanggup menyumbang lima gol selama putaran pertama La Liga 2017/2018. Jumlah ini hanya kalah dari Paulinho sebagai gelandang terproduktif dengan torehan tujuh gol.  Pemain berusia 23 tahun ini juga menjadi kunci dalam mematahkan serangan lawan.

Selain itu, Eibar musim ini banyak terbantu oleh kontribusi Takashi Inui. Sempat diremehkan banyak pihak karena dianggap hanya menjadi modus untuk memperluas pasar di Asia, Inui melanjutkan catatan apiknya musim lalu dengan tiga golnya di musim ini. Ia juga hanya absen satu kali selama putaran pertama lalu.

Terakhir, pertahanan Los Armeros musim ini cukup solid dengan kehadiran penjaga gawang aal Kroasia, Marko Dmitrovic. Mantan penjaga gawang Charlton Athletic ini mulai mencuri perhatian ketika Eibar mengalahkan Valencia. Bahu-membahu dengan para bek senior, Anaitz Arbilla dan Ivan Ramis, Dmitrovic menyeimbangkan performa lini pertahanan dengan lini tengah dan depan yang sudah mulai terlihat solid.

Kita tunggu saja apakah Eibar mampu bertahan di papan tengah atau bahkan menembus papan atas La Liga.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.