Iran adalah satu dari sebagian negara yang menganut nilai agama Islam sebagai dasar-dasar negaranya. Nilai Islam mengatur semua hal yang ada di negara yang juga disebut Persia ini. Sepak bola tentu termasuk ke dalamnya.
Salah satu peraturan yang terhitung cukup kontroversial bagi orang yang tinggal di negara lain adalah di Iran, wanita tidak dibolehkan untuk hadir ke stadion untuk menonton sepak bola. Selain itu, masih ada aturan-aturan lain yang menyangkut gender di dalam sepak bola. Ada konsekuensi yang berat bagi pelanggarnya, tak peduli itu suporter atau pelaku langsung sepak bolanya.
Meskipun begitu, peraturan ini tentunya sulit untuk diterapkan oleh para pesepak bolanya, terutama yang berkarier di luar negeri. Salah satu contohnya adalah kasus yang mungkin akan menimpa Karim Ansarifard, penyerang utama sekaligus bintang timnas Iran, yang bermain di klub raksasa Yunani, Olympiakos.
Berdasarkan isu yang beredar dari sumber kami di Iran, Ansarifard terancam dicoret dari skuat Iran untuk Piala Dunia 2018 karena foto dirinya yang sedang berciuman dengan tunangannya beredar di dunia maya!
Ansarifard memang belum lama ini meresmikan pertunangannya dengan Sofia, perempuan berkebangsaan Yunani yang memiliki darah Amerika Serikat. Foto mesranya dengan tunangannya pun beredar di media-media Yunani. Hal tersebut mungkin biasa saja di tempatnya bermain saat ini, namun di Iran, hal tersebut tentu membuat gempar dan menjadi kontroversi tersendiri.
Berkaca kepada kasus yang terjadi dengan Mohsen Forouzan, mantan kiper timnas Iran yang kini bermain di klub lokal, Pars Jonoubi, Ansarifard berpeluang mengalami nasib yang sama. Forouzan sempat mendapat larangan bertanding selama tiga bulan karena terungkap bahwa istrinya adalah seorang model! Sang istri, Nasim Nahali, adalah model terkenal, namun tentunya profesinya bertentangan dengan nilai yang dianut di Iran. Hal ini berimbas pada karier sang suami.
Jika Forouzan dikenakan hukuman seperti ini, tentunya hal yang sama bisa saja terjadi kepada Ansfarifard. Meskipun begitu, timnas Iran tentunya tak ingin kehilangan tenaga Ansarifard, yang merupakan salah satu pemain terbaik mereka saat ini. Pemain berusia 27 tahun ini merupakan top skor di Liga Yunani musim ini, dengan total delapan gol sudah ia ciptakan bagi Olympiakos. Tentunya, ia akan menjadi salah satu andalan Carlos Queiroz, manajer Iran, di Rusia nanti.
Federasi sepak bola Iran memang terhitung ketat dalam mengurusi kehidupan pribadi pemainnya. Di tahun 2015 lalu, skuat Team Melli tidak dibolehkan untuk mengambil swafoto atau selfie bersama suporter perempuan di Piala Asia tahun itu. Hal ini, menurut ketua federasi sepak bola Iran saat itu, Ali Akbar Mohamedzade, berpotensi menjadikan pemain-pemainnya sebagai tunggangan politik beberapa pihak. Apabila ada di antara pemain Iran yang ketahuan ber-selfie ria dengan suporter perempuan, maka federasi akan mengambil tindakan lanjut.
Hal-hal seperti ini tentunya janggal bagi kita yang tinggal di negara multikultur seperti Indonesia. Meskipun begitu, tak menyenangkan rasanya apabila melihat sepak bola disusupi oleh hal yang membuat polemik, seperti yang terjadi kepada sepak bola kita beberapa tahun lalu. Semoga masalah yang menimpa Ansarifard dapat diselesaikan dengan kekeluargaan.
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket