Michael Yokhin, kontributor The Guardian dan ESPN berpendapat bahwa nama Fred layak dikedepankan jika kita berbicara suksesor Fernandinho di Manchester City. Fred sendiri didatangkan Shakhtar Donetsk untuk menggantikan Fernandinho yang saat itu diboyong Manchester City dengan nilai transfer 34 juta paun pada tahun 2013.
Saat ini, Fernandinho sudah berusia 32 tahun. Usia menjelang gantung sepatu, di mana klub pemilik harus sudah menyiapkan langkah antisipasi. Salah satu langkah antisipasi adalah dengan membeli pemain. Untuk keperluan suksesor Fernandinho, nama Fred dirasa cukup mumpuni, seperti yang diutarakan Michael Yokin, yang tulisannya bisa Anda baca di sini.
Yang menarik adalah, Fred sendiri menjadikan Fernandinho sebagai panutan dan akan merasa sangat terhormat apabila bisa menjadi penerusnya. Sama-sama berasal dari Brasil, berposisi sama, Fernandinho bisa menjadi mentor bagi Fred apabila City memang sudah siap mencari pengganti.
“Seperti sebuah mimpi apabila bisa mengikuti jejak Fernandinho, karena dia adalah panutan saya. Saya sungguh merasa tersanjung ketika diperbandingkan dengan dirinya, karena dia adalah salah satu pesepak bola dari Brasil yang pernah bermain untuk Shakhtar. Tapi tentunya saat ini masih terlalu dini untuk berbicara soal peluang menjadi penerusnya,” ungkap Fred beberapa waktu yang lalu.
Saat ini, Fred sudah berusia 24 tahun, pintu gerbang usia matang, di mana jenjang kariernya akan segera ditentukan. Fred bisa bermain, sama baiknya, setidaknya di dua posisi, yaitu gelandang bertahan dan gelandang sentral.
Ia memang tak segarang dan setangguh Fernandinho jika mengukurnya dari kekuatan fisik. Namun, Fred punya kualitas yang diperlukan untuk menjadi gelandang bertahan yang modern. Kedua kakinya hidup, sama baik, dengan akurasi umpan dari kedua kaki, juga sama baik. Fred sungguh tahan terhadap pressing lawan ketika ia menguasai bola. Kontrol bolanya memang sudah kelas elite.
Di bawah asuhan Paulo Fonseca, Fred menjadi konduktor. Ia bermain lebih bebas dan menjadi metronom tim. Pemain dengan tinggi badan 169 sentimeter tersebut mengatur cara bermain Shakhtar dari kedalaman. Tugas utamanya adalah mengubah arah serangan tim ketika masuk ke dalam transisi serangan.
https://www.youtube.com/watch?v=Qp3IgXitVzI
Pemain seperti ini membutuhkan ketajaman visi dan kemampuan mengikuti ritme cepat sebuah pertandingan. Dengan berbagai kelebihan tersebut, maka masuk akal apabila Michael Yokhin berpendapat bahwa City akan menemukan suksesor Fernandinho dalam diri Fred.
Pun, City tak akan punya masalah dengan besarnya nilai transfer Fred. Satu hal yang menjadi masalah adalah Fred dan Shakhtar masih akan tampil di Liga Champions dengan menghadapi AS Roma di babak 16 besar. Jadi, segala upaya mendatangkan Fred beru bisa dilakukan di musim panas 2018 mendatang.
Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen