Pepatah mengatakan, sejauh apapun kita melangkah, pasti akan kembali ke titik awal. Tak terkecuali Arda Turan. Setelah 6 tahun merantau di luar Turki, kini kampung halaman memanggilnya kembali. Bersama Beşiktaş, Turan bersiap menjalani awal tahun 2018 dengan mudik ke negaranya.
Musim ini memang menjadi salah satu musim terburuk Turan selama kariernya di Eropa. Ia banyak melewatkan laga akibat cedera metatarsal, dan ketika sudah sembuh, ia tak kunjung menghiasi starting line-up Barcelona. Bahkan duduk di bangku cadangan pun tidak.
Melihat situasi terkini sang pemain, beberapa klub besar terutama dari Liga Primer Inggris pun menyatakan ketertarikannya pada Turan. Namun, yang kemudian dipilih oleh pemain bercambang lebat ini adalah rival dari klub lamanya di Turki, yaitu Beşiktaş.
Sejauh ini belum diketahui apakah jawara Süper Lig musim lalu itu akan mendaratkan Turan dengan status permanen atau pinjaman, tapi yang pasti mereka akan mendapat keuntungan ganda dari kehadiran gelandang berusia 30 tahun ini.
Pertama, Turan bisa dimainkan di Liga Champions. Ini disebabkan karena Barcelona tidak mendaftarkan Turan di susunan skuat Liga Champions mereka musim ini. Artinya, Beşiktaş bisa menggunakan jasa Turan di laga kontra Bayern München pada babak 16 besar.
Kedua, yakni usia Turan yang belum uzur dan masih dalam masa produktif. Meski sinarnya di Barcelona meredup, tapi Turan masih bisa menyumbang 15 gol dan 11 asis dari 55 penampilan. Tidak buruk, walau juga tidak bisa dibilang memuaskan.
Şenol Güneş selaku pelatih Beşiktaş juga menyambut positif kedatangan Turan. Ia telah memberi lampu hijau pada klub untuk melakukan proses negosiasi, dan berharap transfer ini dapat segera terealisasi.
Beşiktaş saat ini bercokol di peringkat 4 klasemen sementara Süper Lig. Mereka terpaut 6 poin dari İstanbul Başakşehir di puncak klasemen dan berselisih 5 angka dari sang rival abadi, Galatasaray, di peringkat kedua.
Sebuah pencapaian yang di luar ekspektasi, karena di awal musim mereka mendatangkan cukup banyak nama-nama besar, di antaranya adalah Gary Medel, Álvaro Negredo, Jeremain Lens, dan Pepe.
Meski demikian, laju mereka di Liga Champions cukup kencang. Tergabung bersama FC Porto, RB Leipzig, dan AS Monaco, mereka berhasil keluar sebagai pemuncak klasemen Grup G dan lolos ke fase gugur.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.