Eropa Spanyol

Lemparan Kepala Babi kepada Luis Figo: Ketika Kebencian Memuncak di Laga El Clasico

Dari ratusan edisi El Clasico antara Real Madrid melawan Barcelona, ada satu laga yang pasti akan sering disebut-sebut dalam sejarah. Sayangnya, pertandingan ini terkenal bukan karena kualitas permainan, melainkan aksi tak terpuji yang dilakukan kelompok ultras Barcelona. Ganasnya penonton El Clasico pada bulan November 2002 di Stadion Camp Nou diwarnai insiden pelemparan kepala babi kepada Luis Figo. Sampai sekarang, pertandingan tersebut dikenang sebagai ‘El Partido de La Verguenza’ (Pertandingan Memalukan).

Pada saat El Clasico di mata orang awam belum mengerucut menjadi sekadar Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, rivalitas Barcelona dan Real Madrid meruncing akibat kepindahan idola publik Catalunya, Luis Figo, ke kubu seberang. Tepatnya, ini terjadi di musim kompetisi La Liga 2002/2003.

Tahun tersebut adalah masa-masa Barcelona sedang terperosok di jurang rasa malu karena ditinggalkan presiden klub legendaris mereka, Josep Lluis Nunez, yang mundur pada tahun 2000. Di masa pemerintahan Joan Gaspart, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil Nunez, kelompok suporter garis keras Camp Nou, Els Boixos Nois, masih diizinkan masuk ke stadion.

Luis Felipe Madeira Caiero, atau lebih dikenal di dunia dengan nama ‘Figo’,  adalah pemain sayap asal Portugal yang lebih duluan menjadi idola di negaranya sebelum Cristiano Ronaldo. Di klub kebanggaan masyarakat Catalonia itu, Figo selalu disayang sebagai anak emas. Ia bahkan sempat mengisi kepergian Josep Guardiola dan Miguel Nadal sebagai kapten tim.

Sayangnya, goncangan yang terjadi di kubu Barca akibat mundurnya Presiden Nunez, membuat Real Madrid berhasil meluncurkan manuver yang memperkeruh persaingan kedua rival abadi itu. Kepindahan Figo ke kubu Madrid pada musim panas tahun 2000 memantik kebencian para ‘Cules’, terutama kelompok Els Boixos Nois.

Baca juga: Luis Figo, Sang Pengkhianat Terbaik Abad Ini

Bisa ditebak, setiap kali Figo ‘pulang’ ke stadion yang membesarkan namanya, Camp Nou, siulan dan makian selalu menyambutnya. Puncaknya adalah bulan November 2002, ketika Barca menjamu Madrid di El Clasico putaran pertama musim 2002/2003.

Pertandingan itu memang hanya berakhir dengan skor 0-0. Namun, ada cerita yang lebih seru diperbincangkan ketimbang skor akhirnya. Sepanjang pertandingan berlangsung, Luis Figo merupakan pusat perhatian dan sasaran kemarahan pendukung Barcelona. Puncaknya, ketika ia hendak mengambil sebuah tendangan sudut, berbagai benda seperti korek api dan botol minuman beterbangan ke arahnya.

Benda-benda tersebut berasal dari tribun yang dikuasai Els Boixos Nois. Yang paling mengerikan adalah, dari sekian banyak benda itu, terdapat sebuah potongan kepala babi yang berlumuran darah!

Karena mencemaskan keselamatan para pemain, wasit menyuruh semua pemain keluar lapangan. Para pemain Barcelona, seperti Carles Puyol dan Luis Enrique, berusaha menenangkan penonton, tapi tak berhasil. Mereka terlalu ganas. Figo pun tidak pernah jadi melaksanakan tendangan sudut itu. Pertandingan itu sempat tertunda 13 menit, dan ketika kembali berlangsung, konsentrasi semua pemain tak lagi berada di lapangan hijau. Kejadian memalukan itu pun menandakan bahwa Luis Figo tidak pernah lagi kembali ke hati pendukung Barcelona untuk selamanya.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.