29 November 2010 adalah salah satu pertandingan El Clasico yang tak terlupakan bagi para pendukung Barcelona. Kemenangan telak 5-0 atas Real Madrid menjadi kado indah bagi hari ulang tahun ke-111 Blaugrana yang jatuh tepat pada hari itu.
Hari tersebut juga spesial bagi Jeffrén Suarez, pencetak gol kelima Barcelona pada laga melawan kubu Real Madrid asuhan Jose Mourinho. Baru masuk menggantikan Pedro Rodriguez pada menit ke-87, penyerang sayap yang pada saat itu baru berusia 22 tahun memastikan ‘La Manita’ (skor 5-0) pada injury time.
Sayang, setelah pertandingan menghebohkan tersebut, pemain ini seolah menghilang. Jeffrén, yang bermain untuk Barcelona dari tahun 2008 hingga 2011, memang terbilang sial dalam kariernya. Ia mengalami cedera patah kaki sebanyak tiga kali selama membela Barcelona dan Valladolid. Alhasil, sekarang dalam usianya yang belum menyentuh 30 tahun, kariernya mengalami kemunduran luar biasa. Saat ini, pemain Vanezuela tersebut bermain untuk Grasshoppers di Liga Swiss.
Meski lahir di Venezuela, Jeffrén menjadi andalan berbagai jenjang tim nasional usia junior Spanyol, sebelum akhirnya memutuskan untuk membela tim nasional senior Venezuela. Pada saat ia masih bayi, keluarganya meninggalkan Amerika Selatan untuk pindah ke Tenerife.
Ia bergabung dengan tim anak-anak CD Tenerife, sebelum akhirnya bakat cemerlangnya terendus para tim pencari bakat Barcelona. Pemain kelahiran 20 Januari 1988 ini pun akhirnya bergabung dengan akademi La Masia pada usia 16 tahun. Ketika usianya menginjak delapan belas tahun, ia pun bergabung dengan tim Barcelona B asuhan Josep Guardiola.
Meski bermain tiga musim bersama FC Barcelona B, Jeffrén berkesempatan melakukan debutnya dengan tim senior pada usia 18 tahun, tepatnya pada pertandingan Copa del Rey melawan Badalona. Ia masuk sebagai pengganti Javier Saviola pada menit ke-83. Terkesan pada performa pemain berpostur 176 sentimeter ini, Guardiola akhirnya memasukkan namanya untuk mengikuti agenda pra-musim 2008/2009. Akhirnya pada tanggal 17 Mei 2009, Jeffrén menikmati penampilan La Liga pertamanya pada pertandingan melawan Mallorca setelah Barcelona memastikan gelar juara La Liga.
Baca juga: Javier Saviola, Jalan Sunyi Si Kelinci Titisan Maradona
Karier Jeffrén sepertinya sudah dipersiapkan oleh Guardiola dengan matang. Ia diikutkan dengan skuat yang berangkat ke Piala Dunia Antarklub 2010. Jeffrén masuk menggantikan Thierry Henry di final melawan Estudiantes de La Plata. Pada pertandingan bersejarah itu, Barcelona bangkit dari ketertinggalan 0-1 dengan mencetak gol penyama kedudukan di menit terakhir, sebelum menang 2-1 di babak perpanjangan waktu.
Pada bulan April 2010, Jeffrén mencetak gol di Divisi Utama pertamanya setelah memanfaatkan umpan silang dari Éric Abidal, dalam kemenangan kandang 4-1 melawan Athletic Bilbao. Dalam dua penampilannya di musim 2009/2010, pemain ini mencetak dua gol meski lebih sering masuk dari bangku cadangan. Guardiola pun memasukkannya ke dalam skuat musim 2010/2011, musim ketika El Clasico ‘La Manita’ itu terjadi.
Sayang, persaingan di lini depan Barcelona yang semakin ketat membuat Jeffrén harus menyingkir. Spoting Lisbon bergerak cepat mengamankan tanda tangan pemain yang gagal menggusur posisi Alexis Sanchez, Pedro Rodriguez, dan David Villa ini. Namun, fisiknya semakin rentan terkena cedera sehingga dalam tiga musim, Jeffrén hanya tampil kurang lebih 25 kali.
Jeffrén mencoba membangun ulang kariernya di klub kasta kedua, Valladolid. Performanya selama musim 2014/2015 termasuk lumayan dengan torehan tiga gol. Namun, Valladolid gagal menembus La Liga. Pilihan karier Jeffrén pun setelah itu semakin aneh. Ia lebih memilih hijrah ke klub kasta kedua Liga Belgia, KAS Eupen.
Bermain di liga tak populer, membuat perjalanan karier Jeffrén seolah tak dipedulikan khalayak luas. Tak ada yang peduli ia sukses membawa Eupen promosi ke kasta utama Belgia. Bahkan tim nasional Venezuela pun terkesan ogah menggunakan jasanya. Sejak tahun 2015, pemain ini hanya membela tim nasionalnya sebanyak empat kali.
Sebenarnya untuk membuat dirinya relevan kembali, Jeffren hanya perlu kembali ke Spanyol agar namanya kembali terdengar. Namun, dengan perjalanan karier yang berlanjut di Liga Swiss, karier pemain ini pun lagi-lagi sepi dari pemberitaan.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.