Eropa Italia

Serie A Giornata 17: Solidaritas Duo Milan dan Gempa Bumi di Pucuk Klasemen

Papan atas classifica Serie A kembali bergejolak layaknya gempa bumi. Usai pekan lalu tidak mengalami banyak perubahan karena hasil imbang yang didapat para penghuninya, kali ini zona empat besar di klasemen sementara mengalami perubahan yang cukup signifikan.

Pekan ke-17 dibuka dengan laga Internazionale Milano kontra Udinese, yang ternyata menjelma sebagai laga pertama I Nerazzurri gagal maeraup satupun poin, alias kalah. Apesnya, kekalahan ini terjadi di kandang sendiri, dengan skor yang cukup besar yakni 1-3, dan membuat hak kepemilikan puncak klasemen harus diserahkan ke tim lain.

Lalu siapa yang menjadi capolista pekan ini?

Mereka adalah tim yang bermain tiga jam setelah Inter kalah, dan uniknya memenangi pertandingan dengan skor yang sama dengan kekalahan Inter! Sebuah malam yang luar biasa bagi Napoli, karena mereka hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk “membunuh” pertandingan.

Gol Kalidou Koulibaly, Piotr Zieliński, dan Marek Hamšik di setengah jam pertama hanya mampu dibalas Torino dengan sebiji gol Andrea Belotti setengah jam kemudian. Napoli menang, pendukungnya senang, dan kini mereka duduk tenang di posisi teratas dengan keunggulan satu angka dari Juventus.

 

Kredit: AC Milan

‘Rekor superior’ AC Milan

Melihat saudara sekotanya kalah dan terpeleset ke peringkat tiga, AC Milan sepertinya tidak tega melihat keadaan itu, dan menunjukkan solidaritasnya. Bertamu ke markas Hellas Verona, I Rossoneri bersedia gawangnya dibobol tiga kali, padahal empat hari sebelumnya mereka mengalahkan tim yang sama juga dengan skor 3-0 di Piala Italia.

Berkat nirpoin di laga ini, posisi tim asuhan Gennaro Gattuso kembali merosot ke peringkat delapan, dengan raihan tujuh kemenangan, tujuh kekalahan, dan sisanya imbang. Mereka sebenarnya memiliki poin yang sama dengan Atalanta, tapi kalah selisih gol karena selisih Milan defisit satu gol, dan saingannya tersebut surplus tiga gol. Padahal, Atalanta di bursa transfer awal musim mengalami eksodus besar, sedangkan Milan justru belanja besar. Miris.

Tak hanya itu, kekalahan dari Verona juga mengukuhkan rekor superior Milan musim ini. Mereka gagal meraih satupun poin dari penghuni enam besar klasemen, dan gagal meraup satupun kemenangan dari tiga tim terbawah. Saat melawan Genoa imbang tanpa gol, kontra Benevento imbang 2-2, dan semalam remuk redam di kandang Verona.

Sungguh luar biasa. Rekor yang sangat manis bagi klub yang sudah menghabiskan dana hingga 200 juta euro di bursa transfer, dan di awal musim berkoar-koar akan segera kembali ke zona Liga Champions. Janji kampanye memang pahit ya, Tribes.

 

Kredit: AS Roma

Roma semakin jauhi Lazio

Beralih ke ibu kota, persaingan antar-saudara juga terjadi, dengan hasil jarak poin yang semakin lebar antara AS Roma dan Lazio. Sebab, kemenangan 1-0 I Lupi atas Cagliari gagal diikuti oleh I Biancocelesti karena mereka ditahan imbang Atalanta 3-3.

Lazio bahkan harus bersusah payah mengamankan satu poin dari lawatannya ke Atleti Azzurri d’Italia, karena mereka selalu tertinggal lebih dulu. Beruntung, Elang Ibu Kota memiliki Sergej Milinković-Savić yang mencetak sepasang gol, untuk membalas dopietta yang diukir oleh pemain Balkan lainnya, Josip Iličić.

 

Bianconeri menyusul Napoli

Si Nyonya Tua masih menguntit di posisi dua

Juventus memanfaatkan kekalahan Inter dengan sangat baik. Dengan selisih hanya dua poin sebelumnya, La Vecchia Signora kini menyalip rivalnya tersebut setelah melaju mulus di kandang Bologna dengan kemenangan 3-0.

Miralem Pjanić menjadi bintang I Bianconeri di laga itu dengan satu gol dan satu asis untuk Mario Mandžukić. Pesta Juventus kemudian ditutup oleh Blaise Matuidi, dengan golnya di menit ke-64.

Kemenangan ini tidak hanya membuat Juventus menjaga jarak dengan Napoli di atasnya dan Inter di bawahnya, tapi juga menjadi modal penting guna menyambut grande partita pekan depan melawan Roma. Tiga poin tentu menjadi target bagi sang juara bertahan, dengan semangat menuju puncak gemilang cahaya, mumpung di saat yang bersamaan Napoli mendapat tamu yang alot, Sampdoria.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.