Nasional Bola

Marlon da Silva dan Gerak-gerik Transfer Borneo FC

Teka-teki masa depan Marlon da Silva usai klubnya, Persiba Balikpapan, terdegradasi ke Liga 2, akhirnya terjawab. Musim depan, ia tetap berada di Kalimantan, tapi berganti seragam menjadi oranye khas Borneo FC.

Kabar mengenai berlabuhnya Marlon di Pesut Etam sudah beredar sejak seminggu lalu. Saat itu, bos Borneo FC, Nabil Husein, mengatakan bahwa Marlon selangkah lagi bergabung dengan klubnya, tapi enggan memberikan pernyataan resmi sebelum sang pemain benar-benar datang.

Dengan hadirnya Marlon, lini depan Borneo FC bisa semakin berbahaya musim depan. Selain Marlon, masih ada Lerby Eliandry yang musim lalu menjadi top skor klub dengan 16 gol, dan Terens Puhiri (jika ia tak pindah ke Persipura) yang kerap merepotkan lawan dengan kecepatannya.

Marlon musim lalu memang tampil di bawah performa terbaiknya. Hanya 7 gol yang ia lesakkan dari 25 laga, tapi secara permainan ia merupakan penyerang berkualitas. Didapuk sebagai kapten tim, penyerang berusia 27 tahun ini termasuk pemain yang rajin bergerak dan bisa membuat umpan kunci.

Kreativitas di lini depan itulah yang musim lalu tidak dimiliki Borneo FC. Patrich Wanggai yang diharapkan bisa menjadi pendulang gol sekaligus kreator serangan, justru mandul, sehingga hanya tersisa Terens, Flavio Beck, dan Asri Akbar saat itu yang menjadi otak permainan tim.

Borneo FC sendiri telah melepas semua pemain asingnya musim lalu. Matheus Henrique, Kunihiro Yamashita, Flavio Beck, dan Shane Smeltz tidak diperpanjang masa baktinya. Oleh karena itu, tim asuhan Iwan Setiawan ini masih memiliki dua atau tiga slot pemain asing, tergantung dari regulasi terbaru Liga Indonesia tentang pemain impor.

Selain Marlon, Borneo FC juga mendatangkan dua pemain lain dari Liga 2, yaitu Yericho Christiantoko (Kalteng Putra) dan Bagus Nirwanto (PSS Sleman). Para penggawa lawas yang berkontribusi besar musim lalu juga diganjar kontrak baru, di antaranya adalah Muhammad Ridho dan Firdhaus Ramadhan.

Dari rombongan pemain yang hengkang, selain empat pemain asing yang telah disebutkan sebelumnya, juga ada Asri Akbar yang merapat ke Persija Jakarta. Sementara itu, Terens Puhiri yang sempat dikabarkan diminati klub Kroasia, akhirnya batal dijual, karena klub peminat tak kunjung memberi kepastian. Namun, potensi Terens untuk hengkang masih terbuka karena ada rumor ketertarikan Bali United dan Persipura.

Di musim 2017, Borneo FC finis di peringkat 8 dengan koleksi 52 poin. Mereka berdiri lebih tinggi dari tim-tim raksasa seperti Sriwijaya FC, Persib Bandung, dan Arema FC, tapi bukan kesebelasan terbaik di Kalimantan karena Barito Putera bertengger satu strip di atasnya.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.