Eropa Champions League

Doa yang Tak sampai – Karya Atletico Madrid

Beberapa penggemar Atletico Madrid mungkin ada yang sedikit menuliskan dan memanjatkan sebuah doa kecil untuk Tuhan. Tim kesayangan mereka memang benar-benar membutuhkan suatu keajaiban. Bukan persoalan perebutan gelar juara La Liga, hanya sekedar lolos ke putaran 16 besar Liga Champions. Sekedar di sini bukan berarti meremehkan persaingan yang terjadi di grup C, karena selain Atletico, ada Chelsea dan AS Roma di grup tersebut.

Lolos dari penyisihan grup Liga Champions hal yang lumrah bagi Los Rojiblancos. Tak hanya lolos saja, mereka juga sudah beberapa kali mencapai babak final. Sayangnya, prestasi di musim-musim sebelumnya tak mereka tunjukkan di musim ini. Mereka bukan hanya terlihat kesusahan menghadapi dua tim terberat di grup, tetapi juga saat bertemu tim sekelas Qarabag. Pertandingan sebelumnya dengan Roma memang memberikan secercah harapan bagi Atleti. Mereka harus menang melawan Chelsea di Stamford Bridge dan berharap Roma mendapat kesialan. Doa pun semakin kencang dipanjatkan.

Di babak pertama, Chelsea lebih menguasi pertandingan. The Blues mendapatkan beberapa kesempatan untuk menghancurkan harapan Atleti lewat Alvaro Morata. Mantan pemain Real Madrid ini memiliki sejumlah peluang. Saying tendangan-tendangannya masih melenceng atau dihalau oleh Jan Oblak.

Di babak kedua, Atleti sedikit bermain lebih baik. Mereka cukup membuat mantan pemain pinjamannya, Thibaut Courtois, sibuk mengamankan gawang. Usaha mereka berbuah hasil ketika di menit ke-56, Saul berhasil membuat Atleti unggul terlebih dahulu. Gol yang menjaga asa tim asal Spanyol tersebut.

Sayangnya, gol Saul tersebut juga menjadi pelecut semangat Chlesea untuk tidak kalah di kandang sendiri. Eden Hazard yang di babak pertama turut merepotkan pertahanan anak asuh Diego Simeone pada akhirnya sukses menciptakan gol ke gawang Oblak. Meski dianggap gol bunuh diri oleh Stefan Savic, Hazard tetap berperan penting.

Atleti dan Chelsea kemudian saling memberikan tekanan-tekanan untuk mendapatkan kemenangan. Namun, Chelsea lebih mendapat banyak kesempatan disbanding Atleti. Morata bisa saja menyegel kemenangan andai bisa menaklukkan Oblak ketika sudah satu lawan satu. Michy Batshuayi yang menggantikan Morata dan Willian juga mendapat peluang emas. Saying tendangan keduanya masih melenceng.

Pertandingan berakhir dengan skor imbang 1-1. Chelsea hanya mampu berada di posisi kedua setelah Roma menang atas Qarabag, sementara Atleti harus puas berlaga di Liga Europa.

Jika Atletico Madrid membuat sebuah karya literature berdasarkan kegagalan mereka, mungkin mereka akan memberikannya judul “Sebuah Doa yang Tak Sampai”.

https://www.instagram.com/p/BcVo-UbFKMR/?taken-by=footballtribeid

Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola