Sampdoria tengah menjadi sorotan, tentunya untuk hal positif. Beberapa alumni il Samp sudah dan tengah menjadi buah bibir. Mauro Icardi dan Milan Skriniar, sudah menjadi andalan Internazionale Milano, Patrik Schick masuk agenda masa depan AS Roma. Dan terakhir, Lucas Torreira, yang disebut punya kemampuan seperti N’Golo Kante dan Marco Verratti.
Tinggi badan Torreira hanya 168 sentimeter, dan di tengah pemain Sampdoria lain, menjadikannya terlihat begitu “mungil”. Namun, untuk situasi tertentu, Torreira bisa sangat mengganggu untuk lawan, seperti nyamuk yang lincah, yang terbang dari kuping kiri pindah ke kuping kanan dalam sekejap.
Pergerakan Torreira begitu cepat, sangat menyulitkan lawan. Dan tak hanya kelincahan yang menonjol, ia juga cukup kokoh ketika mempertahankan bola. Bahkan ketika meladeni lawan dengan dua kali tinggi badan, dan dua kali kekekaran. Ia seperti fondasi sebuah candi, kokoh dan awet, tahan oleh gerusan zaman.
Dari mana kekuatan petarung itu?
Torreira datang ke Italia ketika masih sangat muda, 17 tahun. Musim 2013/2014, ia diboyong Pescara, dan langsung bisa merasakan debut lantaran memukau ketika mendapatkan kesempatan berlatih dan bermain di kelas primavera. Memang, musim itu, Torreira hanya bermain di lima laga saja. Namun, penampilannya selama dua musim yang menjanjikan, sudah cukup meyakinkan Sampdoria untuk memboyong Torreira dengan banderol dua juta euro.
Sampdoria langsung meminjamkan kembali Torreira ke Pescara. Kepercayaan Sampdoria kepada Torreira terbukti dengan dirinya menjadi salah satu pemain penting yang membantu Pescara yng dilatih Massimo Oddo, untuk promosi. Total, Torreira mencatatkan 29 penampilan bersama Pescara. Perkembangannya dicatat dengan apik oleh manajemen Sampdoria.
Marco Giampaolo dengan senang hati memulangkan Torreira, sudah saatnya wonderkid asal Uruguay ini mendapatkan panggung. Sempat kesulitan beradaptasi di awal musim, Torreira menjadi “pusat” Sampdoria yang bermain menggunakan skema dasar 4-3-1-2. Ia bermain di tengah dalam sistem tiga gelandang tersebut.
Naik kelas dengan cepat, Torreira kini berusia 21 tahun. Ia begitu paham makna bekerja sekeras ketika mendapatkan kepercayaan dan kesempatan. Torreira memahami bahwa dua hal itu, kepercayaan dan kesempatan, bisa menguap dengan cepat. Oleh sebab itu, kekuatan mental sang perantau sejak muda ini tertempa dengan baik.
Maka, meski bertubuh kecil, Torreira tak pernah takut beradu fisik dengan pemain yang lebih besar. Bahkan ketika kalah adu badan dan sedikit “terlempar”, Torreira akan langsung mengubah posisi dan merangsek kembali, masuk ke badan lawan. Tujuannya? Untuk merebut kembali penguasaan bola, yang sebelumnya ia hilangkan.
Karena kekuatan, stamina, dan akurasi tekel, Torreira terlihat seperti N’Golo Kante. Tentu, tak hanya fisik yang menonjol, namun kecerdasan untuk membaca arah gerak lawan sebelum memutus serangan. Ia seperti ada di mana saja, terutama membantu mempertahankan area berbahaya di depan kotak penalti Sampdoria.
https://www.youtube.com/watch?v=q6axjNzjgEc
Namun, ini yang istimewa: Torreira tak hanya gahar memanfaatkan kekuatan fisik. Ia juga punya visi dan mata yang awas. Teknik mengumpannya di atas rata-rata dengan daya amat yang bisa diandalkan. Ketajaman daya amat Torreira membantunya bisa melepas umpan vertikal dengan mudah, untuk memberi jalan bagi penyerang mencetak gol. Video di atas menggambarkannya dengan baik.
Tingkat kecerdasan yang tinggi, keuletan mempertahankan penguasaan, dan aspek low center of gravity, membuat Torreira punya atribut seperti Marco Verratti. Pemain sepak bola dengan low center of gravity menjadikannya lebih mudah menurunkan kecepatan lari, bergeser untuk mengantisipasi perubahan posisi lawan, dan menaikkan kecepatannya dalam sekejap.
Gabungan antara Kante dan Verratti, sebuah penggambaran, sekaligus pujian yang luar biasa. Melihat atribut seperti itu, tentu sangat masuk apabila nama Torreira pasti masuk ke dalam daftar belanja klub-klub Eropa. Sejauh ini, ada empat klub yang menyatakan tertarik dengan Torreira, yaitu Everton, AC Milan, Juventus, dan Atletico Madrid. Nama terakhir menjadi favorit mendapatkan tanda tangan Torreira di Januari nanti.
Proyeksi masa depan
Melihat situasi saat ini, kita tentu bisa mengeluarkan Everton dalam perburuan Torreira. Dari Serie A, Milan dan Juventus memang sudah seharusnya tertarik dengan bakat Torreira. Milan, cepat atau lambat akan membutuhkan regenerasi Riccardo Montolivo, yang tak selalu konsisten, meski menyandang ban kapten. Jejak cedera pemain asal Italia tersebut juga tidak impresif.
Narasi yang sama tengah terjadi di skuat Si Nyonya Tua. Cladio Marchisio, yang lama menepi karena cedera, butuh penerus. Terbukti, pemain dengan spesifikasi seperti Marchisio masih sangat dibutuhkan Juventus. Torreira akan sangat menarik, ketimbang menghabiskan waktu mendekati Emre Can di bulan Januari. Pun, secara spesifikasi, Torreira lebih dibutuhkan.
Atletico pun punya kepentingan yang sama, yaitu regenerasi. Diego Simeone sendiri sudah mengatakan bahwa dirinya tertarik dengan kemampuan Torreira. Sebuah indikasi bahwa Atletico sudah menemukan suksesor Gabi sang kapten? Bisa jadi, mengingat bulan Januar nanti, Atletico sudah bisa membeli pemain setelah terbebas dari hukuman melakukan transfer.
Bagaimana dengan Liga Primer Inggris? Selain Everton? Beberapa klub besar di Inggris, sudah memiliki gelandang kelas dunia. Mungkin, jika menggunakan alasan regenerasi, Manchester United dan Arsenal bisa menjadi pelabuhan yang cocok. United butuh penerus Michael Carrick dan Marouane Fellani, sementara Arsenal membutuhkan pemain dengan atribut seperti Torreira untuk menggantikan Santi Cazorla.
Intinya adalah satu: Sampdoria tak akan bisa lama menahan Torreira di dalam skuat mereka. Release clause yang konon dipatok 25 juta euro bukan masalah untuk banyak klub besar, bahkan untuk Everton. Pemain yang akan melakoni debut bersama timnas Uruguay ini nampanya memang ditakdirkan untuk berperan di atas panggung teater yang lebih megah.
Proyeksi masa depannya begitu cerah!
Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen