Upaya AS Roma untuk merangsek ke posisi tiga besar pupus, setelah ditahan imbang 1-1 oleh tuan rumah Genoa yang mendekam di zona degradasi. Apesnya lagi, dua poin Serigala Ibu Kota yang melayang ini diakibatkan oleh tindakan bodoh sang kapten, Daniele De Rossi.
Kejadian bermula dari sepak pojok yang didapat Genoa di menit ke-69. Entah apa yang dipikirkan De Rossi, ketika ia menjaga pergerakan Gianluca Lapadula, tangannya justru ikut bermain dengan menampar wajah mantan penyerang AC Milan itu.
Here is De Rossi's slap on Lapadula. #GenoaRomahttps://t.co/sZFq0Eq8Yp
— Kush (@footballkush) November 26, 2017
Tak ayal, kartu merah langsung keluar dari kantong wasit dan Genoa mendapat hadiah penalti. Lapadula yang menjadi eksekutor tak menyia-nyiakan kesempatan emas tersebut, dan mencetak gol penyama kedudukan, membalas sepakan Stephan El Shaarawy yang menggetarkan jala Mattia Perin 11 menit sebelumnya
Situasi ini kemudian membuat Roma semakin sulit mengembangkan permainan. Dengan dikeluarkannya De Rossi, mau tak mau Eusebio Di Francesco harus memasukkan satu gelandang untuk menjaga kestabilan lini tengah. Pilihan yang diambil kemudian adalah menurunkan Maxime Gonalons untuk menggantikan El Shaarawy.
Dengan lini tengah yang mendapat suntikan tenaga baru, I Giallorossi semakin bernafsu memburu kemenangan. Lima menit jelang bubaran, Kevin Strootman berkesempatan mencetak gol kemenangan, tapi tendangan kaki kirinya hanya menerpa tiang gawang Genoa.
Hingga akhirnya, wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan di Luigi Ferraris, dan wargamaya langsung menyerbu linimasa media sosial dengan berbagai hinaan, umpatan, dan ejekan pada De Rossi.
Ada yang mengatakan bahwa De Rossi adalah sumber bencana, hingga kapten idiot yang menggagalkan kemenangan timnya. Bahkan, ada yang menyebut kalau De Rossi mungkin lupa jika musim ini Serie A memakai VAR, yang membuat pelanggaran selicik apapun tetap dapat terpantau dan kecil kemungkinannya untuk lolos dari hukuman.
Untuk menenangkan situasi panas ini, De Rossi langsung mengucapkan permintaan maaf di konferensi pers setelah pertandingan. “Tidak ada alasan lain. Saya meminta maaf pada semua pemain, pelatih, dan suporter”, ujarnya pada RomaTV.
Dengan hasil ini, Roma sukses naik ke peringkat ketiga, menggeser Juventus dan Lazio, yang ketika berita ini ditulis, belum memainkan laga mereka masing-masing di pekan ke-14. Sedangkan bagi Genoa, mereka kini memiliki poin yang sama dengan SPAL di batas zona aman degradasi.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.