Salah satu alasan yang membuat seorang pemain bersedia bergabung dengan sebuah klub adalah keberadaan teman dekat. Keberadaan rekan yang bisa diajak berbagi banyak hal, terutama di tengah lingkungan baru sangat membantu proses adaptasi. Dan Thiago Silva paham betul dengan alasan tersebut ketika mendapatkan kesempatan berbicara dengan Philippe Coutinho.
Nama Coutinho hampir tak pernah absen menghiasi halaman depan beberapa media di Eropa. Masa depan pemain asal Brasil tersebut selalu menarik untuk terus diikuti. Terutama, setelah di musim panas yang lalu pemain yang dibuang oleh Internazionale Milano tersebut gagal bergabung dengan Barcelona.
El Barca sudah sedemikian dekat mendapatkan tanda tangan Coutinho. Sayang, meski si pemain sudah sepakat untuk hengkang, Liverpool, sebagai pemilik, bersikeras untuk tak mau melepas pemain andalannya. Akhirnya, proses negosiasi antara The Reds dan Barcelona putus di tengah jalan, dan Coutinho sempat dikabarkan begitu kecewa.
Barcelona memahami kekecewaan Coutinho yang gagal hengkang. Oleh sebab itu, menjelang bukaan jendela transfer musim dingin di bulan Januari, Barcelona menggencarkan pendekatan kepada manajemen Liverpool. Dan konon, usaha tersebut berbuah manis dengan Liverpool mau menurunkan banderol Coutinho, dari 200 juta euro ke nominal 150 juta.
Bahkan, apabila Coutinho memaksa Liverpool memasukkan namanya ke dalam daftar jual, banderol si pemain masih bisa turun. Dan memang, tak akan menjadi kejutan apabila Coutinho bergabung dengan Barcelona hanya dengan mahar sekitar 100 juta euro saja. Pemain yang masuk dalam daftar jual secara otomatis akan menurunkan harga.
Di tengah perkembangan situasi yang membahagiaan bagi Barcelona, ada satu potensi gangguan dari Prancis. Tepatnya Paris Saint-Germain (PSG), yang punya kekuatan finansial sangat kuat. Lewat bek andalannya, PSG melancarkan pendekatan secara cerdik. Pendekatan personal dari Thiago Silva bisa saja menggagalkan usaha panjang Barcelona.
Seperti diketahui, salah satu usaha PSG memikat Neymar di musim panas yang lalu adalah melalui koneksi antar-pemain Brasil. Pendekatan personal ini sungguh efektif, terutama apabila para pemain yang terlibat punya hubungan yang dekat. Dan celakanya, Thiago dan Coutinho memang pada dasarnya cukup dekat.
Tak membuang kesempatan, Thiago memberikan nasihat kepada Coutinho untuk lebih memilih PSG ketimbang Barcelona. “Saya sering mengobrol dengan Coutinho dan saya berharap ia akan memberi kita kejutan besar,” ungkap Thiago kepada telefoot.
“Saya memberi nasihat antar-teman. Saya juga melakukannya ketika membujuk Neymar dan saya harap Coutinho akan segera memikirkan masa depannya dan memutuskan bergabung dengan kami di PSG di akhir musim nanti,” tambahnya.
Lewat transfer Neymar, kita bisa berasumsi bahwa kata-kata Thiago Silva sangat manjur. Kekuatan finansial, didukung pendekatan personal. Sebuah kombinasi yang “mematikan” yang berpeluang mengubah hati seseorang.
Satu hal lagi yang menarik. Pemilihan waktu pendekatan PSG kepada Coutinho ini sungguh pas dengan semakin kencangnya isu Neymar yang tak kerasan membela raksasa Prancis tersebut. Nama Neymar sendiri sudah dihubungkan dengan Real Madrid. Pun, kebetulan kedua, Neymar dan Coutinho punya posisi favorit yang sama.
Apakah PSG tengah menyiapkan langkah antisipasi apabila Neymar angkat kaki? Kabar yang tentunya sungguh menarik untuk terus dilacak.
Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen