Gelandang asal Portugal, Paulo Sérgio, baru-baru ini menjadi sorotan di media-media di negaranya. Penyebabnya, tentu saja keberhasilannya membawa Bhayangkara FC menjadi juara Go-Jek Traveloka Liga 1.
Paulo sendiri mengumumkan sebuah hasil wawancaranya baru-baru ini dengan salah satu tabloid olahraga terbesar di Portugal, Jornal Abola. Cerita keberhasilan pemain berusia 33 tahun itu menghiasi dua halaman penuh tabloid tersebut.
Selain Jornal Abola, marquee player Bhayangkara FC ini juga diulas panjang lebar dalam situsweb olahraga Portugal, O Jogo. Di sini, Paulo melukiskan perjalanannya bersama Bhayangkara sebagai “perjuangan melawan ketidakmungkinan”.
“Ini adalah perasaan yang luar biasa bagi saya telah mencapai salah satu prestasi kompetitif,” kata mantan rekan setim Cristiano Ronaldo di tim B Spoting Lisbon tersebut. Ia memang berperan penting dalam keberhasilan tersebut dengan catatan sembilan gol dan sebelas asis, selain masuk menjadi salah satu dari tiga nominasi pemain terbaik.
Tak lupa, Paulo juga menjelaskan hubungan klub tersebut dengan pihak kepolisian. “Bhayangkara FC adalah klub milik kepolisian,” tuturnya eperti dikutip O Jogo. “Di dunia ini, banyak pihak yang tidak menyukai polisi. Di situlah perjuangan kami terasa semakin berat. Kami meraih prestasi yang fantastis dengan finis sebagai tim terbaik.”
Lebih lanjut, ia menyayangkan kegagalan klubnya tampil sebagai wakil Indonesia di kompetisi antarklub tingkat Asia. Sayang, O Jogo melakukan kesalahan deskripsi dengan menulis Bhayangkara FC sebagai irisan sejarah Persebaya Surabaya, yang didirikan pada tahun 2010 dan mengalami beberapa perubahan nama klub.
“Gelar juara Liga Indonesia adalah hasil tak terduga bagi saya. Namun, ini adalah klimaks atas sebuah musim yang luar biasa. Saya hanya menyesal karena klub tersebut tidak mendaftar untuk bersaing di kompetisi Asia,” lanjut Paulo di O Jogo.
Kelanjutan karier Paulo Sérgio sendiri belum dipastikan oleh pihak klub. Besar kemungkinan ia akan melanjutkan karier di Indonesia, meskipun ia juga dikabarkan memperoleh proposal tawaran dari beberapa klub lain di Asia.
Baca juga: Paulo Sérgio: Cambang Semakin Lebat, Daya Ledak Kian Hebat
Gelar juara bersama Bhayangkara FC adalah keberhasilan kedua Paulo Sérgio di Asia. Ia pernah mengukir prestasi sebagai juara liga di Singapura, ketika membela DPMM FC, sebuah klub Brunei Darussalam yang berkompetisi di Negeri Singa. Keberhasilan itu diraihnya pada musim pertamanya di Asia, yaitu pada tahun 2015.
Paulo sendiri tak menolak kemungkinan untuk kembali ke Portugal, jika ada tawaran menarik. Namun, mantan pemain Sporting Lisbon dan Salamanca ini mengakui bahwa dia dan keluarganya bahagia tinggal di Indonesia, terlepas dari semua perbedaan budaya, sosial, dan agama.
“Hati saya sudah tertambat di Indonesia, meski klub saya belum memiliki banyak pendukung. Rakyat di sini tak terpisahkan dari sepak bola, dan saya akan terus berusaha menghibur mereka,” tutup Paulo.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.