Turun Minum Video

Manajer Timnas Aljazair buat Riyad Mahrez dan Jurnalis Terpana Ketika Marah saat Konferensi Pers

Seringkali, berhadapan dengan pers bukanlah hal yang disenangi oleh manajer tim sepak bola. Pertanyaan-pertanyaan menyebalkan yang dilontarkan oleh jurnalis, hingga pemberitaan miring, tentu menjadi beberapa penyebabnya. Oleh karena itu, beberapa kali terlihat seorang manajer secara langsung mengkritik jurnalis yang kelewat batas. Bahkan, ada beberapa yang kehilangan kontrol atas emosinya, dan langsung melabrak jurnalis yang bersangkutan.

Hal inilah yang terjadi kepada Rabah Madjer, manajer timnas Aljazair. Manajer yang juga merupakan mantan pesepak bola profesional tersebut tak mampu menahan emosinya kala sedang berhadapan dengan jurnalis di konferensi pers usai kemenangan di laga persahabatan melawan Afrika Tengah. Disinyalir, pertanyaan menyoal performa tim yang dilontarkan oleh jurnalis senior bernama Maamar Djebbour yang menyulut emosi Madjer. Sontak saja, video rekaman kemarahan Madjer viral di berbagai media sosial.

Yang menarik adalah, pertanyaan Djebbour sebenarnya dilontarkan bagi Riyad Mahrez, yang mendampingi bosnya dalam konferensi pers ini. Namun, Madjer mengintervensi Mahrez yang siap menjawab, dan membiarkan bintang Leicester City tersebut terpana melihat kemurkaannya.

Berikut ini adalah jawaban Madjer atas pertanyaan Djebbour, dilansir dari Daily Mail.

“Riyad, biarkan saya yang menjawab ini,” Madjer mengawali amarahnya.

“Tuan Djebbour, Anda adalah jurnalis nasional, namun Anda juga merupakan musuh timnas kami.”

“Saya akan mengatakan ini, harap Anda semua mendengarkan. Saya menghargai Anda semua (jurnalis lain), namun Anda bukan salah satunya, Tuan Djebbour!”

“Diam! Diam! Diam! Anda sebaiknya pensiun saja dan biarkan generasi penerus melanjutkan pekerjaan Anda!” Madjer menutup kemurkaannya.

Kejadian ini tentu membuat peserta konferensi tersebut terhenyak, tak terkecuali Mahrez yang duduk di samping Madjer. Namun, bagi yang melihat videonya, kejadian ini dapat memicu gelak tawa.

Djebbour pun memberikan pernyataannya menyangkut respons yang diberikan Madjer atas pertanyaannya. Jurnalis senior ini menyebutkan bahwa ia menujukan pertanyaan tersebut kepada Mahrez, dan mengkritik kata-kata keras yang dikeluarkan Madjer.

“Pertanyaan itu saya tujukan kepada Mahrez, namun sang manajer terlihat ingin merespons saya. Ia meminta Mahrez untuk diam lalu merespons pertanyaan saya dengan kata-kata yang sangat keras,” ungkap Djebbour dikutip dari dzballon.com.

“Ini menunjukkan bahwa Madjer, yang merupakan mantan pesepak bola profesional, tak mampu menghadapi tekanan dan kritik, meskipun kritik itu positif.”

Berbicara mengenai saran pensiun yang diberikan Madjer, Djebbour menjawab dengan penuh canda bahwa ia lebih muda dari sang manajer.

“Ia lebih tua dari saya, ia lahir di tahun 1958, dan saya di tahun 1963.”

Kejadian ini membuat Djebbour mendapatkan banyak dukungan dari kolega jurnalis, namun kritikan juga datang kepadanya dari pelakon langsung sepak bola.

Aljazair memang tengah mengalami periode buruk, setelah gagal lolos ke Piala Dunia 2018 nanti, dan tampil buruk di Piala Afrika lalu. Namun, semua itu terjadi sebelum era kepelatihan Madjer, yang baru masuk bulan Oktober lalu.

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket