Dunia Afrika

Nigeria Rasa Inggris di Rusia

Menjadi tim Afrika pertama yang lolos ke Piala Dunia, dan hanya sekali absen di ajang empat tahunan ini sejak debutnya di tahun 1994, Nigeria layak dilabeli sebagai tim kuda hitam di Rusia tahun depan. Berbekal lini serang bernuansa Liga Primer Inggris, Super Eagles bisa jadi batu sandungan tim-tim raksasa.

Tribes bisa menengok komposisi lini depan mereka. Di sana bercokol Odion Ighalo, Kelechi Iheanacho, Alex Iwobi, Victor Moses, Ahmed Musa, juga penyerang legendaris, Obafemi Martins, jika masih dipanggil di skuat final. Semuanya pernah atau masih merumput di Liga Primer Inggris.

Ighalo pernah tampil tajam di Watford beberapa musim lalu, lalu Iheanacho yang kini berseragam Leicester City sempat mencuri perhatian di Manchester City, kemudian Victor Moses merupakan pemain andalan Antonio Conte di Chelsea. Selebihnya, Iwobi dan Musa merupakan super-sub di klubnya masing-masing, yaitu Arsenal dan Leicester City.

Bagaimana dengan Martins? Meski tak lagi muda, pengalamannya bisa sangat krusial untuk mendongkrak mental tim. Jangan lupakan juga, kalau ia sempat menjadi bintang Newcastle United selama tiga musim, setelah hengkang dari Internazionale Milano.

Berbekal lini serang elite seperti ini, Gernot Rohr selaku juru taktik Nigeria diharapkan dapat mengulang sukses Super Eagles di Piala Dunia 1994. Saat itu, Sunday Oliseh dan kolega melaju ke fase gugur sebagai pemuncak Grup D, dan menjadi satu-satunya tim Afrika yang lolos babak grup di turnamen itu.

Harapan warga Nigeria untuk melihat timnasnya membombardir lawan-lawannya di Rusia tahun depan mulai menunjukkan hasil pada Rabu kemarin (15/11). Beruji tanding melawan Argentina, tim berseragam hijau ini menang 4-2. Alex Iwobi memborong dua gol, sedangkan Iheanacho dan Brian Idowu masing-masing menyumbang satu gol.

Mundur sedikit ke belakang, Nigeria juga menunjukkan daya ledak tinggi saat berlaga di Kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup B Zona Afrika. Dari empat tim, Nigeria mengakhiri klasemen di posisi puncak dengan mencetak 12 gol.

Laga kandang menjadi penyumbang gol terbanyak Nigeria dengan total delapan gol, yang tiga diantaranya dicetak Victor Moses. Kemudian di partai tandang, sumber gol lebih merata karena melibatkan empat pemain yang masing-masing mencetak satu gol.

Tergabung di pot 4, peluang Nigeria untuk lolos dari fase grup memang sangat berat, karena harus bertemu tiga tim dengan kualitas di atas mereka. Namun, berbekal para pemain yang bersinar di Liga Primer Inggris, kemungkinan untuk mengulang kesuksesan Piala Dunia 1994 masih terbuka lebar.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.