Aleksandar Kolarov adalah salah satu kunci performa gemilang AS Roma di awal musim ini. Bek kiri yang sedang berulang tahun ke-32 ini memang sepertinya mengalami musim yang menyenangkan. Selain performa AS Roma yang menanjak, ia juga akan berlaga di Piala Dunia bersama Serbia tahun depan.
Kolarov adalah salah satu kebijakan transfer terbaik musim ini yang dilakukan direktur teknik AS Roma, Ramon Rodriguez alias Monchi. Harga lima juta euro untuk mendatangkannya dari Liga Inggris kini terbanyar sudah dengan penampilan spartannya untuk Roma di awal musim 2017/2018.
Baca juga: Mendedah Transfer: Monchi dan Jalan Terang AS Roma
Kolarov kini telah membukukan tiga gol dan empat asis dari semua penampilannya di Serie A dan Liga Champions. Produktivitas ini adalah catatan spektakuler dari kaki kirinya yang terbilang ajaib. Selain piawai mengeksekusi tendangan bebas, umpan-umpan kaki kiri pemain kelahiran 10 November 1985 ini adalah andalan Roma dalam mengumpulkan poin di semua kompetisi di musim 2017/2018 ini.
Kedatangan Kolarov pada musim panas 2017 adalah berkah bagi pelatih Roma, Eusebio Di Francesco. Padahal, banyak pendukung Giallorossi cukup ragu-ragu dengan kehadiran bek tim nasional Serbia ini. Selain performanya pada musim terakhir di Manchester City tidak terlalu impresif, Kolarov juga pernah mengabdi bersama rival sekota Roma, yaitu Lazio.
Lambat laun, Kolarov memikat hati para Romanisti dengan kinerjanya di sisi kiri pertahanan. Secara taktis, ia bisa bermain sebagai bek kiri maupun gelandang kiri. Kondisi fisiknya yang masih prima dalam usia mnginjak 32 tahun serta pengalamannya yang segudang cukup membantu Giallorossi tampil baik di musim ini. Dua penampilan terbaiknya sejauh ini, tentu saja ketika Roma dua kali menyulitkan Chelsea di Liga Champions, dengan menahan imbang klub tersebut 3-3 di Inggris dan menang 3-0 di Italia.
Sebelum membela AS Roma, Kolarov membela Manchester City selama tujuh tahun. Namun, bisa diilang kemampuannya meningkat drastis selama satu tahun di bawah asuhan Pep Guardiola. Pelatih genius yang telah membentuk para bek sayap hebat seperti David Alaba dan Dani Alves ini ikut membantu Kolarov dalam mengembangkan potensinya.
Kolarov didatangkan Manchester City dengan harga cukup mahal, yaitu 16 juta paun pada tahun 2010. Kepindahannya itu hanya setahun setelah ia menjalani musim sukses bersama Lazio, yaitu memenangi Coppa Italia 2009. Di Manchester City, ia selalu menjadi pilihan utama, dengan prestasi menjuarai Liga inggris sebanyak dua kali (2011/2012 dan 2013/2014) serta satu Piala FA (2010/2011).
Dalam sepuluh tahun, Kolarov memang menuai hasil kerja kerasnya dengan menjadi salah satu bek kiri terbaik di Eropa, dan mungkin bisa dibilang di dunia. Padahal, pada tahun 2007 Lazio memboyongnya dari klub Serbia IFK Beograd hanya seharga 900 ribu euro. Kariernya yang meroket di IFK justru menjadi pembalasan manis atas kenyataan pahit tak diliriknya Kolarov oleh tim utama klub raksasa Serbia, Red Star Belgrade.
Bagi warga Serbia, pemain ini juga menjadi salah satu pelayan terbaik di tim nasional dengan rekor penampilan 72 kali dengan sumbangan sepuluh gol. Kolarov menjadi salah satu pemain kunci kesuksesan Serbia yang berhasil lolos langsung ke Piala Dunia 2018 di Rusia. Ini adalah penebusan dosa yang manis, mengingat mereka gagal lolos ke Brasil 2014 lalu.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.