Setelah terjadi persaingan ketat selama beberapa pekan, akhirnya perburuan gelar juara Go-Jek Traveloka Liga 1 menemui ujungnya pekan ini. Bhayangkara FC keluar sebagai kampiun usai menekuk Madura United 3-1 di kandang lawan.
Laga ini berjalan panas sejak sepak mula. Tempo tinggi diperagakan kedua tim, yang sayangnya juga diikuti dengan tensi tinggi. Tercatat ada tiga kartu merah yang didapat Madura United, yaitu untuk Peter Odemwingie di babak pertama, dan Fandi Eko Utomo serta Rizky Dwi Febrianto di paruh kedua.
Sama-sama menargetkan tiga poin demi memuluskan langkah merengkuh trofi, kedua tim langsung memperagakan permainan terbuka. Namun, peluang emas lebih dulu diciptakan Madura United di detik ke-27. Mendapat sodoran bola di sisi kanan kotak penalti tim tamu, Peter Odemwingie melepaskan tendangan keras kaki kiri, tapi masih melebar dari sasaran.
Bhayangkara FC kemudian merespons gaya bermain Madura United dengan baik. Paulo Sérgio memanfaatkan kesalahan lini belakang tuan rumah dengan mencuri bola, dan akhirnya dijatuhkan Fabiano Beltrame di kotak terlarang. Penalti untuk Bhayangkara FC, dan Paulo sendiri yang berdiri untuk mengeksekusinya.
Apa yang terjadi beberapa menit kemudian? Bam! Namun sayangnya bukan gol yang terjadi, melainkan bola sepakannya yang menghajar tiang gawang Hery Prasetyo. Skor masih 0-0 dan kedua tim masih melakukan jual-beli serangan.
Dua menit kemudian, Bhayangkara FC kembali menebar ancaman. Sepakan keras Lee Yoo-joon dari luar kotak penalti dapat ditepis keluar lapangan oleh kiper Madura United. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum, dan sebelumnya sempat diwarnai konflik antara Peter Odemwingie dan Indra Kahfi.
Berawal dari pelanggaran keras Indra pada Odemwingie di pertengahan babak pertama, sang marquee player tampak sangat kesal dengan perlakuan lawannya itu. Dari tayangan teve tampak ada benjolan di kaki Odemwingie, yang sepertinya akibat tekel telat Indra ke tulang keringnya.
Kemudian di menit akhir babak pertama, perlakuan kasar kapten Bhayangkara FC tersebut “dibalas” Odemwingie dengan sepakan keras ke bagian belakang paha Indra Kahfi. Kartu merah langsung keluar dari kantong wasit dan Indra tidak dapat melanjutkan pertandingan. Posisinya digantikan oleh Firly Apriansyah.
Hebatnya Madura United, meski memulai 45 menit kedua dengan 10 pemain, mereka tak mengendurkan serangan. Namun sayangnya, kerja tim asuhan Gomes de Olivera kian berat setelah tim tamu mencetak gol pertamanya.
Berawal dari umpan seorang pemain Bhayangkara FC di tepi kotak penalti Madura United, bola sebenarnya hendak dibuang oleh Munhar, tapi justru mengarah ke tiang gawang sendiri. Bola memantul, dan dengan nikmat disantap oleh Ilija Spasojević. 1-0 Bhayangkara FC memimpin, dan semakin membuat malam para K-Conk Mania kian berat.
Dimulai dari kartu merah di menit ke-60 untuk Fandi Eko Utomo yang baru masuk selama enam menit, Bhayangkara FC kemudian menggandakan keunggulan di menit ke-68, kembali melalui Spaso dengan aksi individunya. Gol tersebut kemudian dibalas oleh Rizky Dwi Febrianto satu menit berselang, tapi 20 menit kemudian ia mendapat kartu merah karena melanggar keras Teuku Muhammad Ichsan
Madura United kini bermain dengan delapan orang, dan benar-benar di ambang kehancuran. Di masa injury time, Spaso kemudian mengakhiri laga ini dengan hattrick-nya. 3-1 Bhayangkara FC mewarnai papan skor di Stadion Gelora Bangkalan.
Selamat bagi Bhayangkara FC, yang menjadi juara Liga 1 musim perdana!
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.