Santiago Cazorla menegaskan dirinya tak bakal memberi kepuasan kepada orang-orang yang meremahkan dan meragukan masa depannya. Pemain asal Spanyol itu akan berjuang sekeras mungkin untuk kembali ke lapangan. Namun, apakah benar Cazorla masih bisa merumput lagi? Apakah saya sudah masuk golongan yang meragukan masa depan beliau?
Oleh karena itu perlu saya tegaskan bahwa saya seribu persen ingin melihat Cazorla bermain lagi untuk Arsenal. Kualitas dirinya adalah kualitas yang tak bisa digantikan untuk lini tengah The Gunners. Namun, di sisi lain, saya berusaha realistis bahwa waktu terus berjalan dan pemain sepak bola akan selalu datang dan pergi. Masing-masing punya waktu dan zaman tersendiri.
Arsenal sendiri jelas tak mungkin “menunggu” Cazorla sembuh. Dokter yang menangangi cedera mantan pemain Villareal tersebut pernah mengungkapkan bahwa kelak, jika bisa berjalan-jalan di taman bersama anaknya, Cazorla sudah harus bersyukur. Sebuah pernyataan yang seharusnya jelas menggambarkan betapa gawatnya cedera Cazorla.
Baca juga: Horornya Cedera Panjang Santi Cazorla
Kondisinya begini. Saat ini, Cazorla sudah berusia 32 tahun. Ada delapan sentimeter otot Achilles-nya yang menghilang karena delapan kali operasi, lalu terjadi infeksi, dan suntikan antibiotik berkali-kali. Anda bisa membayangkan rasa sakitnya? Dan yang paling saya khawatirkan adalah, usia si pemain.
Semakin tua, tentu saja untuk ukuran pesepak bola usia 32 sudah termasuk senja, proses penyembuhan cedera akan semakin lama. Apalagi, cedera yang diderita Cazorla bukan cedera “biasa” dan bisa dikatakan langka. Bahkan, Cazorla sendiri belum bisa memberi perkiraan kapan ia bisa sembuh sebelum bulan Januari, masih tiga bulan lagi.
Tiga bulan, dan bisa jadi akan membutuhkan waktu yang lebih lama karena Cazorla tentu membutuhkan rehabilitasi dan kerja panjang untuk mengambalikan kebugarannya. Kalau sudah begitu, tak ada jalan lain bagi Arsenal untuk menyiapkan langkah antisipasi untuk hal terburuk, yaitu vonis akhir Cazorla yang pensiun dini.
Langkah antisipasi apa yang dimaksud? Salah satunya adalah membeli pemain. Dan di sinilah masalahnya.
Bukan sekadar “siapa”
Betul, langkah antisipasi dengan membeli pemain baru tak melulu memecahkan masalah absennya Cazorla. Banyak pendukung Arsenal yang di dalam kepalanya tentu masih menempel gambaran cara bermain Cazorla. Teknik olah bolanya, teknik umpan, teknik menendang bola. Semua tentu masih terekam dengan rapi.
Oleh sebab itu, jika membicarakan “Siapa pengganti Cazorla?”, pikiran kita akan bekerja membuat daftar pemain dengan kualitas yang mirip. Logikanya begini, pemain-pemain dengan kualitas seperti Cazorla, kecil kemungkinan hanya akan menjadi cadangan di klub masing-masing. Ia akan menjadi pilihan utama, pemain penting.
Jika sudah menyandang status seperti itu, harga si pemain tentu tidak akan murah. Jika berbicara jendela transfer bulan Januari, maka lumrah jika harga pemain akan semakin mahal. Pun jika rencana membeli pengganti Cazorla baru akan dilakukan di musim panas, tak ada jaminan harga pemain tidak mengalami kenaikan.
Mengapa? Karena prinsip ekonomi. Ketika ada konsumen yang membutuhkan suatu barang, sementara ketersediaan sangat terbatas, maka harga akan naik. Apalagi, di musim panas nanti, Arsenal akan punya dana, yang akan membuat banyak klub di mana terdapat pemain dengan spesifikasi seperti Cazorla, akan melakukan langkah pengamanan.
Salah satunya dengan menaikkan harga. Masalah yang sama sudah terjadi ketika Arsenal terlalu lama melakukan pendekatan dengan Thomas Lemar. Saat itu, isu kepergian Alexis Sanchez begitu kencang, sehingga banyak klub yang mengasumsikan Arsenal akan punya dana segar dan membutuhkan pemain baru dengan kualitas yang, setidaknya, sepadan.
Baca juga: Mengganti Santi Cazorla: Bukan Siapa, Tapi Bagaimana
Dari bukaan harga sekitar 25 juta paun saja, harga Lemar di penghujung jendela transfer melonjak ke angka 90 juta paun. Lonjakan yang masuk akal mengingat Monaco sudah melepas beberapa pemain kunci dan di luar sana, tak hanya Arsenal yang menginginkan jasa Lemar. Situasi yang kurang lebih sama akan berlaku untuk syarat Arsenal mendapatkan pengganti Cazorla.
Maka, ini yang paling penting, mencari pengganti Cazorla sebaiknya tidak menggunakan patokan “cara bermain” atau “ciri khas” yang sama. Namun, mari kita letakkan usaha ini kepada kebutuhan taktik Arsenal. Terutama, akan bermain dengan cara apa Arsene Wenger musim depan? Skema apa yang akan manajer asal Prancis tersebut gunakan?
Jika masih bermain menggunakan tiga bek dalam skema 3-4-2-1, tentu dibutuhkan gelandang baru dengan spesifikasi bisa bertahan, mampu membangun serangan sebagai alternatif Granit Xhaka, punya teknik umpan yang bisa diandalkan, punya pemahaman taktik yang baik, dan punya stamina yang mumpuni seperti Aaron Ramsey.
Gelandang yang baru tidak harus bisa melakukan slalom melewati beberapa pemain seperti Cazorla. Ia tak harus bisa melakukan penetrasi dengan menggiring bola, karena tidak selalu sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan taktik dan cara bermain. Maka, untuk mencari pengganti Cazorla, supaya lebih mudah, jangan membandingkan kemampuan individu, tetapi dari kaca mata kebutuhan taktik.
Lalu, tentu Anda akan bertanya siapa saja yang bisa menjadi opsi tersebut? Sebenarya saya sudah pernah menulis beberapa nama gelandang, baik yang premium maupun yang generik, yang bisa menjadi alternatif.
Dari kelas premium, ada nama Mateo Kovacic, yang masih muda dan tak selalu mendapatkan kepercayaan bersama Real Madrid. Bahkan saya pernah menulis analisisnya di sini.
Dari kelas generik ada nama Kevin Kampl, yang punya kemampuan sangat menarik. Sayang, musim panas yang lalu, Kampl baru saja hengkang dari Bayer Leverkusen menuju RB Leipzig, HANYA dengan mahar 20 juta euro saja. Situasi yang akan menyulitkan Arsenal apabila ingin memboyongnya. Analisisnya bisa Anda nikmati di sini.
Nah, setidaknya ada dua nama yang saya sodorkan. Anda punya alternatif sendiri? Mari kita diskusikan. Siapa tahu, kelak akan saya tuliskan analisis profilnya.
Yang pasti, saya mendoakan dan mendukung kesembuhan Cazorla seribu persen. Jika tak bisa lagi bermain sepak bola, setidaknya Cazorla kembali bisa berjalan dan menghabiskan waktu dengan anaknya di taman.
Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen