Usai beristirahat selama satu hari penuh, tim nasional Indonesia U-19 kembali melanjutkan perjuangan mereka di babak kualifikasi Piala Asia U-19 2018. Kali ini, tim Garuda Muda asuhan Indra Sjafri mesti bertarung melawan tim tuan rumah di Grup F, Korea Selatan U-19.
Bertempat di Stadion Paju, masing-masing kubu kembali mengincar hasil positif berupa kemenangan. Motivasi itu pula yang membuat kedua kesebelasan menurunkan skuat terbaiknya di pertandingan ini.
Sedari sepak mula, baik Indonesia maupun Korsel mencoba untuk menguasai jalannya pertandingan. Pada awal-awal laga, kedua tim terlibat aksi jual beli serangan. Beberapa di antaranya bahkan cukup membahayakan gawang walau tetap tak membuahkan gol.
Dalam laga ini, permainan Indonesia, khususnya dalam fase menyerang, tampak begitu mengandalkan aksi-aksi individu dari Egy Maulana Vikri maupun Hanis Saghara. Sementara Korsel justru tampil lebih kolektif. Sejumlah peluang berhasil dibuat oleh anak asuh Indra Sjafri di babak pertama. Tapi ironisnya, kans-kans tersebut malah gagal dimaksimalkan Indonesia. Keadaan tersebut akhirnya dihukum oleh Korsel yang beraksi dengan spartan.
Pada menit ke-9, memanfaatkan umpan silang dari sektor kiri yang dibarengi dengan antisipasi buruk dari lini belakang Indonesia, Eom Wonsang sukses mencocor bola muntah ke gawang Muhammad Aqil Savik via tendangan menyusur tanah. Papan skor lantas berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan Korsel. Setelah membuka rekening golnya, Korsel malah semakin trengginas dalam melakukan tekanan ke gawang Indonesia. Salah satu peluang yang berhasil mereka ciptakan sampai memaksa Rachmat Irianto melakukan clearance tepat di depan gawang tim Garuda Muda.
Sadar bahwa hasil positif cuma bisa didapat jikalau mereka berani keluar menyerang, Indonesia pun tak tinggal diam. Namun organisasi permainan Korsel yang lebih baik, sanggup membendung usaha yang dilakukan Hanis dan kawan-kawan. Sampai babak pertama usai, skor 1-0 bagi Korsel tetap bertahan. Sekembalinya ke lapangan guna menjalani babak kedua, Indonesia yang bernafsu untuk menyamakan kedudukan justru dihajar habis-habisan oleh Korsel. Tim Garuda Muda begitu sulit mengembangkan permainannya akibat tekanan tiada henti yang dibuat oleh tim besutan Jeong Jeungyong.
Melalui skema yang nyaris sama dengan gol pertama mereka, Korsel berhasil menambah pundi-pundi golnya setelah umpan silang dari sisi kiri di menit ke-59 sukses dieksekusi dengan sempurna, lagi-lagi oleh Eom Wonsang. Nahas bagi Indonesia, dalam situasi terjepit akibat tertinggal dua gol, kesalahan koordinasi di lini belakang yang melibatkan Aqil Savik dan Samuel Christianson justru menghadirkan petaka lantaran kondisi itu dapat dimaksimalkan oleh Hwang Taehyon guna mencetak gol ketiga Korsel pada menit ke-62.
Unggul tiga gol nyatanya tak membuat Korsel menurunkan tensi laga. Kubu Taeguk Warriors terus membombardir lini belakang Indonesia. Memanfaatkan sepakan bebas di menit ke-78, Kim Hyunwoo sukses memaksimalkan bola muntah untuk merobek gawang yang dijaga Aqil Savik. Korsel empat, Indonesia nol!
Di waktu yang tersisa, Korsel tetap mengisolasi permainan Indonesia dengan banyak mengurung Egy dan kolega di area pertahanannya sendiri. Beruntung, tak ada lagi gol yang tercipta sampai laga ini berakhir. Angka sempurna yang didapat Korsel pada laga ini membuat mereka untuk sementara duduk di puncak klasemen sementara babak kualifikasi Piala Asia U-19 Grup F. Di sisi lain, Indonesia justru melorot ke peringkat kedua.
Author: Budi Windekind