Nasional Bola

Diwarnai Kontroversi dan Walk Out, Persija Jakarta Tundukkan Persib Bandung

Walau dilaksanakan di Stadion Manahan, di kota Solo, laga akbar yang mempertemukan tuan rumah Persija Jakarta dan tamunya, Persib Bandung, berjalan sengit sejak menit awal.

Dimulai dari terjangan Hariono kepada Sandi Sute di awal laga, Persija langsung mengambil inisiatif serangan dengan menguasai bola dan mendikte pertandingan. Overlapping kedua bek sayap Macan Kemayoran, Rezaldi Hehanusa dan Ismed Sofyan, membuat lini belakang Maung Bandung kelabakan.

Menampilkan Raphael Maitimo dan Ezechiel N’Douassel di lini serang, praktis, Persib hanya bertumpu kepada serangan balik untuk mendobrak pertahanan Persija. Usai keluarnya Kim Kurniawan akibat cedera, Persib yang memasukkan Dedi Kusnandar mulai perlahan mampu mengatur tempo.

Namun, di sini kemudian drama-drama berurutan terjadi. Diawali dari sepak pojok kedua Persib di babak pertama, bola pendek dari Febri Haryadi diberikan kepada Supardi Nasir di sebelah kiri pertahanan Persija. Bek senior tersebut mengirim umpan silang manis yang ditanduk dengan baik oleh Ezechiel dan walau sudah terlihat mengoyak jala gawang Andritany Ardhiyasa sebelah atas, sundulan kapten timnas Chad tersebut tidak disahkan menjadi gol oleh hakim garis.

Babak pertama berakhir dengan skor 0-0 dan sedikit drama kemudian menyusul terjadi di awal babak kedua. Sepak mula babak kedua sedikit tertunda selama hampir lima menit terkait sikap pemain-pemain Persib yang terlambat masuk ke dalam lapangan, yang disinyalir akibat protes sebagai wujud kekecewaan dianulirnya gol Ezechiel di babak pertama.

Walau terlambat, pertandingan akhirnya dimulai dan berjalan dengan tempo lebih cepat dan terbuka di babak kedua. Gelandang ikonik Persib, Hariono, harus ditandu keluar akibat cedera dan digantikan oleh Purwaka Yudi, yang kemudian membuat gameplan Maung Bandung berantakan.

Tidak adanya gelandang bertahan murni, membuat Persib mudah tertembus tusukan-tusukan pemain Persija. Petaka terjadi ketika umpan silang Ismed di sisi kanan, diterima oleh Bruno Lopes, yang berlari lebih dulu menyongsong bola dan terjatuh akibat pelanggaran Purwaka.

Bruno, yang maju sebagai algojo tendangan penalti, sukses mengubah skor menjadi 1-0 untuk Macan Kemayoran. Tensi pertandingan semakin meningkat, setelah beberapa kali Febri dan Ezechiel beberapa kali sukses melewati pertahanan Persija dan mengirim umpan. Ketidakberadaan penyerang murni dan buruknya performa Maitimo, membuat serangan Maung Bandung monoton dan mudah diamankan.

Drama terakhir kemudian terjadi ketika akselerasi Bruno dihentikan dengan keras oleh Vladimir Vujovic. Kartu kuning kemudian diberikan oleh wasit asal Australia, Shaun Evans. Tak terima dengan kartu kuning, protes keras bek asal Montenegro ini membuatnya menerima kartu kuning kedua dan diusir keluar lapangan.

Hal ini yang memicu protes dari kubu Persib. Beberapa detik berselang, tampak pemain Persib menepi di pinggir lapangan dan menunjukkan gelagat untuk menghentikan pertandingan secara sepihak dan melakukan Walk-Out (WO). Kejadian di menit ke-83 tersebut kemudian membuat Shaun Evans meniup peluit panjang dan mengakhiri laga dengan keunggulan Macan Kemayoran atas Maung Bandung.

Laga akbar yang klasik dan penuh cerita, dipenuhi drama dan kontroversi, tapi sayang, diakhiri dengan sikap WO yang tak terpuji.

Author: Isidorus Rio Turangga (@temannyagreg)
Tukang masak dan bisa sedikit baca tulis