Sempat dikabarkan akan mendarat jelang putaran kedua Go-Jek Traveloka Liga 1, kenyataannya, Victor Igbonefo urung mendarat di Bali United. Bahkan pelatih tim, Widodo C. Putro, menyebutkan bahwa kemungkinan bek naturalisasi Nigeria tersebut bergabung ke skuat asuhannya hanya rumor semata. Tetapi sepertinya, kepindahan tersebut akan segera terwujud setidaknya untuk kompetisi musim depan.
Bali United dipastikan akan bermain di kompetisi Asia musim mendatang, bahkan seandainya gelar juara tidak berhasil mereka dapatkan. Ini dikarenakan klub yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta tersebut sudah lolos verifikasi lisensi klub profesional dari federasi sepak bola Asia, AFC. Apakah nantinya akan berlaga di Liga Champions Asia atau Piala AFC, Bali United jelas membutuhkan jasa seorang Victor Igbonefo.
Lini pertahanan Bali United begitu berbanding terbalik dengan lini serang mereka yang superior. Tim berjuluk Serdadu Tridatu tersebut memang berhasil menyarangkan 72 gol, catatan yang paling produktif di liga. Akan tetapi, jumlah kemasukan mereka juga cukup banyak, bahkan menjadi yang terbanyak ketimbang tim-tim lain di peringkat lima besar, yaitu dengan 38 gol.
Memang ada filosofi permainan yang memungkinkan sebuah kesebelasan tidak mempermasalahkan angka kemasukan mereka asalkan bisa terus menciptakan gol lebih banyak. Hal ini serupa dengan apa yang dikatakan oleh Yoichi Hiruma, karakter komik American Football, Eyeshield 21, yang menyebutkan bahwa, “tidak masalah lawan berhasil mencetak 100 poin, asalkan kita bisa mencetak 101 poin”.
Tetapi masalahnya, probabilitas kemasukan akan sangat berpengaruh terhadap kemenangan sebuah tim. Tidak masalah seandainya tim kemudian bisa mencetak gol lebih banyak, tetapi bagaimana apabila justru kehilangan poin karena mesti kemasukan? Tren Bali United dalam beberapa pertandingan terakhir pun demikian. Mereka berhasil unggul cepat, namun kemudian mudah kemasukan di menit-menit setelahnya.
Ada banyak penyebab yang kemudian membuat Bali United terlalu mudah kebobolan. Selain karena tidak pastinya siapa sosok kiper utama, mereka tidak memiliki tandem berkualitas yang sepadan untuk Ahn Byung-keon. Abdul Rahman Sulaiman sering tidak fit, sementara Made Andhika dan Ricky Fajrin masih terlihat kaku bermain di luar posisi aslinya.
Keberadaan Made Andhika dan Ricky Fajrin juga sebenarnya menjadi titik lemah di lini pertahanan Bali United. Mereka memang tipe pemain bertahan yang bisa membaca permainan dengan baik, sebab ketepatan tekel mereka cermat dan juga memiliki kecepatan. Tetapi masalahnya, kedua bek muda ini tidak memiliki superioritas fisik yang dominan. Hal ini yang kemudian menyebabkan Bali United cukup sering kemasukan dari bola-bola atas.
Maka rumor mendaratnya Victor, yang memiliki superioritas fisik, tentu akan menjadi solusi yang sangat bagus bagi lini pertahanan Bali United. Mengingat ia memiliki paspor Indonesia, maka Bali United bisa mengalokasikan jatah pemain asing untuk sektor yang lainnya.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia