Entah apa gerangan yang terjadi di dalam diri Atletico Madrid. Di La Liga, walau belum pernah kalah, tiga hasil seri yang mereka terima dalam empat pertandingan terakhir tentu menandakan turunnya performa mereka. Di ajang Copa del Rey pun demikian. Melawan klub seklas Elche, yang bermain di Segunda B Spanyol, mereka harus menghadapi kenyataan pahit dibuat seri oleh lawan.
Di Liga Champions, lebih mengecewakan lagi. Tak pernah menang dan lagi-lagi mendapat hasil seri ketika melawan tim seperti Qarabag (bahkan dalam dua kali pertemuan), membuat mereka harus puas di posisi tiga. Mereka kalah saing dengan tim-tim lain di grupnya, yaitu AS Roma dan Chelsea.
Nasib Atleti kini tak seperti yang dulu. Prestasi yang mereka raih dalam beberapa tahun belakangan di ajang Liga Champions seperti angin lalu. Mereka yang pernah menjadi finalis dua kali ini harus terseok-seok di penyisihan grup. Menjamu Qarabag di kandang sendiri, Stadion Wanda Metropolitano, kemenangan adalah hal mutlak bagi anak asuhan Diego Simeone. Sayang, di malam tadi, mereka harus kembali menelan pil pahit.
Bermain di kandang sendiri tak selalu menjamin kemenangan. Di atas kertas, skuat yang dimiliki Los Rojiblancos tentu jauh lebih baik dari Qarabag. Tentu menjadi hal yang mengejutkan jika mereka tertinggal terlebih dahulu. Ya, lewat gol dari Michel, Qarabag berhasil membungkam tuan rumah di menit-menit terakhir babak pertama.
Atleti tentu tak ingin dibuat malu dan mengecewakan para pendukung. Di babak kedua, gol penyama kedudukan akhirnya datang. Tendangan jarak jauh Thomas Partey mengahantam keras ke gawang Qarabag. Sedang di atas angin, Atleti seperti mendapat keberuntungan ketika pemain Qarabag, Pedro Henrique, diberikan kartu merah oleh wasit tak lama setelah gol penyama kedudukan.
Banyaknya waktu tersisa dan unggul dalam jumlah pemain, Atleti harusnya bisa memenangkan laga. Sayang , publik Wanda Metropolitano tak melihat gol lagi hingga peluit panjang dibunyikan. Atleti justru harus kehilangan bek mereka, Stefan Savic, yang diberi kartu kuning kedua.
Seri, kalah, seri, dan seri lagi, itulah catatan buruk Atleti di ajang Liga Champions musim ini. Walau masih ada harapan, Roma dan Chelsea menjadi lawan mereka selanjutnya. Liga malam Jumat terasa tujuan paling logis untuk Atleti saat ini.
Nasib Atletico kini tak seperti dulu. Mungkin Diego Costa akan membawa perubahan di Januari nanti?
Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola