Eropa Inggris

Dayot Upamecano: Solusi Lini Pertahanan Liverpool?

Kekalahan dari Tottenham Hotspur nampaknya masih menghantui Jürgen Klopp. Empat gol bersarang di gawang Liverpool, di mana lini pertahanan mereka memang masih jauh dari kata konsisten. Membeli pemain menjadi salah satu opsi dan nama Dayot Upamecano masuk dalam daftar belanja bulan Januari 2018 nanti.

Klopp sendiri dikabarkan ingin merombak personel lini pertahanan, salah satunya Ragnar Klavan. Bek asal Estonia tersebut tidak bisa bermain sesuai level yang dituntut Liverpool. Pun, beberapa nama bek lainnya sepeti Joel Matip, Dejan Lovren, dan Joe Gomez belum tampil memuaskan. Rencana menambah pemain baru tengah dimatangkan.

Nama terakhir yang dilansir Bild masuk dalam daftar belanja Liverpool adalah Dayot Upamecano, bek milik RB Leipzig. Dari data yang diambil dari laman Transfermarkt, nilai pasar Upamecano “hanya” 12 juta paun saja. Meski memang, di bulan Januari nanti, harga pemain berusia 19 tahun tersebut akan merangkak naik.

Selain masih muda, berkualitas, dan punya bakat besar, bek asal Prancis tersebut juga sudah masuk dalam radar beberapa klub Eropa. Di belakang Liverpool, dikabarkan, sudah mengantre AC Milan dan Barcelona. Maka tidak heran apabila harga Upamecano akan melonjak di atas 20 juta paun.

Namun, tentu pertanyaan yang penting untuk dijawab adalah apakah Upamecano merupakan solusi lini pertahanan Liverpool? Perlu dicatat bahwa usia Upamecano masih 19 tahun dan memberinya tanggung jawab yang begitu berat bukan langkah bijak. Beratnya ekspektasi justru akan menghambat perkembangan si pemain.

Berkaca dari pertanyaan sederhana tersebut, maka menjadi sangat mengherankan mengapa Liverpool tidak berusaha membuka jalur komunikasi dengan Southampton demi mendekati Virgil van Dijk? Dari sisi usia, kematangan, dan pentingnya adaptasi, van Dijk justru opsi yang lebih masuk akal bagi The Reds.

Soal harga, memang van Dijk akan lebih mahal. Namun, di tengah musim, sebuah tim perlu mencari solusi paling mudah yang bisa mereka dapat. Bertaruh kepada van Dijk jauh lebih bisa diterima logika ketimbang “hanya” menghamburkan 20 juta paun untuk Upamecano. Jika gagal, selain kehilangan uang, Liverpool juga hanya akan menumpuk pemain tak terpakai.

Untuk soal dana demi membeli van Dijk, Liverpool bisa mendapatkannya dengan merelakan Philippe Coutinho berlabuh ke Barcelona. Toh, pemain asal Brasil tersebut sudah tak jenak berseragam merah Liverpool. Melepas pemain yang tak lagi iklas bermain dan membeli pemain yang akan memperkuat skuat tentu sebuah bisnis yang baik.

Satu lagi yang patut menjadi catatatan. Hingga saat ini, nama van Dijk belum lagi masuk dalam daftar belanja klub-klub Eropa. Setidaknya, namanya belum menghiasi media-media di Eropa. Ingat, van Dijk dengan senang hati menjadi pemain Liverpool. Syaratnya hanya satu, Liverpool melakukan pendekatan yang lebih “beradab” kepada Soton.

Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen