Eropa Spanyol

Diego Godin, Extranjero Pemegang Rekor Penampilan bagi Atletico Madrid

Atletico Madrid sangat beruntung memiliki Diego Godin. Bukan hanya merupakan salah satu bek tengah terbaik di dunia saat ini, pemain Uruguay ini adalah pengabdi yang cukup setia. Pekan lalu, ia baru saja mengukir rekor baru sebagai pemain asing yang memegang jumlah penampilan terbanyak bagi Los Colchoneros.

Selama memperkuat klub Madrid tersebut, Diego Godin sudah memenangi enam gelar baik domestik maupun kontinental. Di pertandingan resmi pertamanya untuk Los Colchoneros, ia sudah langsung mempersembahkan sebuah gelar bergengsi. Godin adalah bagian skuat Atleti yang menghajar Internazionale Milano di perebutan Piala Super Eropa 2010. Sejak saat itu, ia menjadi bagian tak terpisahkan klub ibu kota Spanyol ini.

Villarreal adalah tempat berlabuh pertama pria Uruguay ini di Eropa. Di usia 21 tahun, ia diangkut dari klub Nacional di Liga Uruguay untuk memperkuat tim Kapal Selam Kuning di Liga Spanyol. Di musim pertamanya, ia langsung membentuk duet palang pintu tangguh bersama bek Argentina, Gonzalo Rodriguez, dan sukses membawa Villarreal membuat sejarah baru, yaitu menjadi runner-up Liga Spanyol.

Penampilan impresif selama tiga musim di La Liga pun menular ke tim nasional. Godin adalah pemain inti tim nasional Uruguay yang di luar dugaan banyak orang sukses menembus semifinal Piala Dunia 2010. Semusim setelah kepindahannya ke Atletico Madrid, ia kembali bermain gemilang di level internasional. Uruguay sukses menjuarai Copa America 2011 dan lagi-lagi Godin menjadi palang pintu andalan pelatih Oscar Tabarez.

Bagi pelatih Diego Simeone, pemain kelahiran 16 Februari 1986 ini juga merupakan sosok tak tergantikan di lini belakang. Baik ketika menjuarai Liga Europa 2012, Piala Super Eropa 2012, Copa del Rey 2013 dan gelar juara La Liga 2013/2014 (pertama dalam 18 tahun), Godin adalah tembok kokoh di kotak penalti Atleti, dan selalu bisa bekerja sama dengan baik dengan duetnya di jantung pertahanan. Sejak dipasangkan dengan Luis Perea, Alvaro Dominguez, lalu Joao Miranda dan Jose Gimenez, kinerja Godin selalu memuaskan.

Baca juga: Apa Saja Kunci Sukses Diego Simeone?

Kelebihan lain dari Godin adalah kekuatan fisik yang membuat ia jarang dihantam badai cedera. Sejak pertama kali memperkuat Atleti di tahun 2010, minimal 25 pertandingan atau di atas 2000 menit per musim ditempuhnya sebagai pemain inti. Mungkin yang paling membuat Simeone dan para pencinta Atletico Madrid bergembira adalah keandalan Godin yang baru meningkat drastis dalam mencetak gol. Jarang-jarang seorang bek tengah bisa berfungsi sebagai pendulang gol, tapi Godin membuktikan bahwa ia pun memiliki kemampuan seperti Sergio Ramos.

Ketika Atleti keluar sebagai juara La Liga 2013/2014, Godin mencetak total 6 gol di semua kompetisi. Ini termasuk dua gol yang akan melekat di ingatan para penggila bola di muka bumi. Yang pertama adalah gol penyama kedudukan ke gawang Barcelona di pertandingan akhir La Liga musim lalu. Tanpa gol tersebut, gelar juara takkan jatuh ke tangan Atletico.

Seminggu berselang, ia mencetak gol yang nyaris membuat Los Colchoneros menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya. Sayang, keunggulan yang tercipta melalui gol ke gawang Real Madrid di final Liga Champions tersebut dibuyarkan sebuah gol di injury time dan tiga gol lain di perpanjangan waktu.

Setelah meloloskan Uruguay ke perdelapan-final Piala Dunia 2014 melalui gol tunggalnya ke gawang Italia, Godin semakin doyan mencetak gol. Pada musim 2014/2015 dan 2015/2016, ia mencetak empat gol pada masing-masing musim. Ia memang belum menjebol gawang lawan pada musim 2017/2018 ini, tapi cukup dimaklumi karena itu bukanlah tugas utama seorang bek tengah.

Yang membuat Godin begitu spesial bagi para pendukung Los Colchoneros adalah karena ia resmi menjadi pemain asing dengan jumlah penampilan terbanyak sepanjang sejarah yang berseragam Atleti. Ia melewati catatan mantan rekan seklubnya asal Kolombia, Luis Perea, yang mencatatkan 314 penampilan di semua kompetisi.

Lebih membanggakan lagi, Perea menorehkan rekor tersebut pada musim terakhirnya di Liga Spanyol, juga pada usia yang terbilang uzur, yaitu 33 tahun. Sementara Godin tahun ini baru berusia 31 tahun dan sepertinya masih akan berseragam merah-putih dalam waktu lama.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.