Bersaing dengan dua gol cantik dari wonderkid Venezuela, Deyna Castellanos, dan kiper dari Afrika Selatan, Oscarine Masuluke, penyerang Arsenal dan timnas Prancis, Olivier Giroud, akhirya berhasil menggondol penghargaan bergengsi untuk gol terbaik tahun 2017 bertajuk Puskas Award. Penghargaan bergengsi yang pernah dimenangkan pemain dari Malaysia, Faiz Shubri ini, juga menjadi gelar individu bergengsi pertama yang diraih penyerang tampan kesayangan Arsene Wenger ini.
Giroud mencetak gol akrobatik ini dengan tumitnya lewat gaya kalajengking ke gawang Crystal Palace di Liga Primer Inggris musim lalu. Tak hanya dipuji karena tingkat kesulitannya, gol ini juga menunjukkan identitas permainan Arsenal lewat serangan balik cepat dan umpan-umpan pendek kilat yang kemudian diakhiri oleh sontekan tumit yang menawan dari eks penyerang Montpellier ini.
Tapi selain sorotan kepada Giroud, masuknya nama Deyna Castellanos ke daftar Puskas Awardjuga perlu menjadi catatan sendiri. Perempuan berusia 18 tahun ini adalah penyerang timnas Venezuela U-17 yang tengah naik daun sepanjang akhir tahun lalu hingga 2017 ini. Di samping menjadi nominee dari Puskas Award, Deyna juga masuk tiga besar Ballon d’Or bersanding dengan nama-nama yang jauh lebih senior dan berpengalaman seperti kapten timnas perempuan Amerika Serikat, Carli Lloyd, dan sang pemenang tahun ini, Lieke Martens, dari Belanda.
Tentu menyenangkan mengetahui bahwa gol kalajengking Giroud yang dicetak dengan skema yang rapi walau dinaungi sedikit keberuntungan ini mendapat apresiasi yang layak, namun jauh lebih menyenangkan bahwa kemudian ada nama perempuan berusia 18 tahun yang masuk di dua nominasi gelar bergengsi FIFA ini, bukan?
Sekali lagi, selamat Olivier Giroud!
Oleh: Redaksi