Dominasi Juventus di Italia belum terpatahkan selama beberapa tahun ini. Selama enam tahun sudah mereka terus mengangkat trofi Serie A, sebuah pencapain luar biasa Si Nyonya Tua. Keberhasilan Juventus meraih titel enam kali berturut-turut tak lepas dari penampilan klub-klub lain yang hanya bisa mengganggu sedikit.
Di musim ini ada setitik harapan bagi klub-klub lain untuk menggeser dominasi tersebut. Napoli yang sekarang memuncaki klasemen belum terkalahkan hingga saat ini. Hal senada juga dialami sebuah tim yang sedang bangkit dalam keterpurukan, Internazionale Milano. AS Roma bukan satu-satunya klub ibu kota yang terus membuntuti Juventus, sebab Ciro Immobile dan Lazio siap bertempur untuk menjadi juara. Mereka sedang memanfaatkan kesialan Juventus di dua pertandingan terakhir Serie A. Setelah ditahan imbang Atalanta, I Bianconeri harus mengakui ketajaman Immobile di kandang sendiri.
Bukan Juventus namanya jika tak memberi perlawanan kemudian. Seakan tak ingin menyerahkan trofi liga ke klub lain, di pertandingan melawan Udinese, Gianluigi Buffon dan kolega menampilkan semangat mereka yang tak pernah padam. Tuan rumah Udinese sempat memimpin terlebih dahulu melalui gol Stipe Perica ketika laga baru berjalan delapan menit. Keunggulan mereka tak bertahan lama. Gol bunuh diri Samir dan gol dari Sami Khedira membungkam tim kuda hitam tersebut. Udinese diberi harapan ketika Juve harus bermain dengan sepuluh orang. Protes berlebihan Mario Mandzukic membuatnya mendapat kartu kuning kedua.
Di babak kedua, Udinese akhirnya berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Danilo. Lagi-lagi, skor tersebut hanya bertahan sebentar. Bermain dengan sepuluh orang tak menyurutkan semangat si Nyonya Tua. Mereka kembali memimpin lewat sundulan Daniele Rugani. Tak hanya itu, mereka terus menambah skor dengan dua gol tambahan dari Khedira dan sebuah gol dari Miralem Pjanic.
Hattrick Khedira merupakan yang pertama bagi dirinya. Hattrick tersebut juga menjadi simbol kebangkitan Juve. Melalui diri Khedira, Juventus menunjukkan semangat mereka yang masih menyala dan siap membakar lawan mereka. Bukan hal yang tak mungkin jika nantinya Juventus-lah yang berada di puncak klasemen di akhir musim, dan klub-klub lain kembali menjadi klub pengusik.
Kalau sudah bosan dengan dominasinya, jangan pernah lengah menghadapi Si Nyonya Tua.
Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola