Duka itu masih menyelimuti, namun, di balik duka mendalam, kepergian salah satu legenda terbesar Persela Lamongan, Choirul Huda, menyisakan pelangi indah yang menyegarkan. Ketika kabar kepergian kapten legendaris Persela itu menjadi tajuk berita di dunia maya, beberapa bintang sepak bola dunia berbondong-bondong mengucapkan bela sungkawa yang tulus dan mendalam.
Diawali cuitan brfootball yang menyebut almarhum Huda sebagai legendary goalkeeper, berturut-turut kemudian ada mantan pemain termahal dunia milik Manchester United, Paul Pogba, yang mengirimkan duka cinta mendalam atas kepergian sang legenda. Dalam quote tweet yang ia tujukan ke akun ofisial Persela Lamongan, eks pemain Juventus ini menyampaikan perasaan dukanya dan mendapat respons yang masif wargamaya dengan hampir 27 ribu retweets sampai berita ini ditulis
Legendary Indonesian goalkeeper Choirul Huda has died aged 38 following an in-game collision. RIP. (📸 @PerselaFC) pic.twitter.com/iWLWDWrjb6
— B/R Football (@brfootball) October 15, 2017
RIP Choirul Huda. My prayers to you and your family 🙏🏾 #RIPHuda https://t.co/BRgbhmhrh4
— Paul Pogba (@paulpogba) October 15, 2017
Tak cukup sampai di situ, duka mendalam juga turut disampaikan salah dua kiper terbaik Eropa, Marc-Andre ter Stegen dan Petr Cech. Ter Stegen, kiper masa depan timnas Jerman, mengawali ucapan bela sungkawa untuk Huda dengan foto besar Choirul Huda yang terpampang di cuitannya. Kiper nomor satu Barcelona ini juga membahas tentang loyalitas arek Lamongan ini di cuitannya.
Sementara Petr Cech, dengan cuitan yang singkat dan sederhana, juga mengunggah foto almarhum Huda dalam tweet dan menunjukkan simpatinya lewat tagar #goalkeeperunion untuk menghormati rekan sejawatnya yang sama-sama berprofesi sebagai penjaga gawang tersebut. Bagi Cech sendiri, kariernya pun pernah di ujung tanduk dan nyawanya juga sempat terancam ketika ia mendapat cedera kepala serius saat membela Chelsea.
Kala itu, kaki dan sepatu Stephen Hunt, pemain Reading, menghantam telak tempurung kepala kiper asal Republik Ceko ini hingga Cech terbaring tak sadarkan diri di lapangan. Cedera Cech pula yang membuat sampai detik ini, kiper yang kini membela Arsenal ini masih setia mengenakan pelindung kepala saat bertanding. Saat memperoleh cedera tersebut, Jose Mourinho, pelatih Chelsea kala itu, juga mengeluhkan lambatnya ambulans mengangkut Cech ke rumah sakit namun berkat penanganan perdana yang cepat dari tim medis, nyawa Cech tertolong sampai rumah sakit dan kini masih segar bugar bertanding di level teratas sepak bola Inggris.
Pengalaman horor yang menimpa Cech, juga kepedihan mendalam yang masih memayungi sepak bola Indonesia selepas kepergian Choirul Huda, semoga menjadi alarm yang nyata dan berbunyi nyaring bahwa selain gelar juara dan gengsi, sepak bola harus menghargai nyawa segala elemen penting di dalamnya.
Oleh: redaksi