Kegagalan tim nasional Gabon lolos ke Piala Dunia 2018 menyisakan sebuah cerita menarik. Pemain depan Gabon yang bermain di Borussia Dortmund, Pierre-Emerick Aubameyang menyalahkan jus jeruk sebagai penyebab utama kekalahan mereka melawan tuan rumah Maroko. Kekalahan dengan skor 0-3 tersebut memastikan Gabon absen di Rusia pada musim panas tahun depan.
Aubameyang terang-terangan menyalahkan “jus jeruk terkutuk” atas kegagalan timnya untuk mencapai Piala Dunia. Menurut penyerang Borussia Dortmund tersebut, hasil berupa kekalahan yang diderita tim nasionalnya benar-benar di luar kendali akibat serangan penyakit misterius yang mengganggu hampir semua anggota tim Gabon.
“Separuh tim kami terkena sakit perut luar biasa pada hari pertandingan,” tulis Aubameyang melalui akun Twitter, seperti dikutip Sports Illustrated. Pemain kelahiran Prancis ini lalu menyambung, “Jus jeruk terkutuk.”
Rekan senegara Aubameyang, Denis Bouanga, yang bermain di Liga Prancis bersama Lorient, mendukung cuitan rekannya itu. Menurut Bouanga, semuanya menjadi tak beres setelah para pemain tim nasional Gabon meminum jus jeruk tersebut sewaktu sarapan di hotel tempat mereka menginap.
Situasi yang awalnya terkesan lucu ini, menjadi pelik karena cuitan kedua pemain tersebut mulai mengarah ke tuduhan sabotase yang dilakukan pihak Maroko. Pasalnya, hotel tempat para pemain Gabon mengonsumsi jus jeruk tersebut berlokasi di Casablanca, kota terbesar di Maroko.
Seolah menyiram minyak ke api, pelatih tim nasional Gabon, Jose Antonio Camacho, juga menyatakan hal yang sama.
“Saya juga merasakan efeknya. Saya yakin sekali penyebabnya adalah jus jeruk itu,” tutur Camacho kepada Cadena Ser dan dilansir ESPN FC. “Para pemain yang tak meminum jus itu baik-baik saja. Setelah menyesap minuman itu, saya berkali-kali bolak-balik dari tempat tidur ke toilet.
Lebih lanjut, mantan pelatih tim nasional Spanyol ini berkata, “Ini berdampak buruk kepada tim kami karena beberapa pemain dan staf saya menderita sakit perut dan diare sepanjang hari pertandingan. Mengapa ini terjadi pada hari pertandingan adalah misteri besar.”
“Beberapa pemain memang sudah waspada. Mereka tidak memercayai apapun dan bahkan tidak makan di hotel. Ini seharusnya tidak terjadi di sepak bola profesional.”
Padahal, sebelum pertandingan menghadapi Maroko, Gabon datang dengan kepercayaan ini karena mengungguli tuan rumah Pantai Gading dengan skor 2-1 pada 5 September lalu.
“Tim kami tampil bagus melawan Pantai Gading tapi tiba-tiba bermain buruk melawan Maroko,” lanjut Camacho. “Para pemain kami kekurangan energi dan tampak kelelahan di lapangan.”
Pihak Maroko sendiri tampak santai menghadapi tudingan tersebut. Pemain Maroko yang memperkuat Juventus, Mehdi Benatia, bahkan membalas cuitan Aubameyang di Twitter dengan sebuah video yang meledek klaim sepihak tim nasional Gabon.
Bertolak belakang dengan Gabon, tim nasional Maroko berpeluang besar untuk lolos ke Piala Dunia 2018 jika mampu menang atau menahan seri Pantai Gading di pertandingan terakhir kualifikasi zona Afrika.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.