Eropa Italia

Beda Nasib Duo Milan Perihal Sponsor

Membahas sepak bola dan kota Milan, tentu sulit untuk dilepaskan dari dua kesebelasan top yang berasal dari sana yaitu AC Milan dan Internazionale Milano. Selama ini, keduanya berperan krusial dalam membangun citra positif dari kota Milan lewat segudang prestasi brilian dan membanggakan.

Namun baru-baru ini, muncul sebuah fakta menarik dan bertolak belakang yang tengah dialami oleh kedua kubu. Bukan tentang performa I Rossoneri maupun I Nerazzurri di atas lapangan tapi soal non-teknis yang berkaitan dengan sponsor.

Seperti yang diungkapkan kawan saya, Aditya Jaya Iswara, Milan baru saja kehilangan dua sponsor kelas kakap milik mereka dalam wujud adidas dan Audi. Kedua perusahaan papan atas asal Jerman tersebut memilih untuk menyudahi kerja samanya dengan pemilik tujuh gelar Liga Champions tersebut di akhir musim ini.

Bersama adidas, sejatinya Milan punya kontrak hingga tahun 2023 mendatang. Namun, adidas yang mengantongi klausul penghentian kerja sama di antara kedua belah pihak sebelum kontrak berakhir, memutuskan untuk mengaktifkan klausul tersebut sehingga per musim 2018/2019 nanti, I Rossoneri bakal dipasok oleh produsen olahraga yang lain.

Situasi ini sendiri memunculkan beberapa rumor yang mengaitkan nama Milan dengan produsen perlengkapan olahraga lain semisal New Balance (apparel resmi bagi Liverpool, Porto dan Sevilla) dan Under Armour (sponsor dari Southampton, Sao Paulo dan Fluminense).

Sementara pabrikan otomotif raksasa berlogo empat cincin, Audi, memilih untuk menghentikan kerja sama dengan Milan karena enggan berkecimpung lebih lama lagi di dunia sepak bola sebagai sponsor.

Padahal, jika ditelusuri secara lebih mendalam, baik adidas maupun Audi sama-sama menyuntikkan dana yang tidak sedikit buat I Rossoneri di setiap musimnya. Kehilangan adidas dan Audi tentu bisa memengaruhi neraca keuangan Milan jika tak menemukan pengganti yang sepadan atau bahkan lebih baik.

Berlainan nasib dengan saudara tuanya, pada saat ini, kubu Inter justru tengah gencar mengikat perjanjian kontrak dengan beberapa sponsor, baik yang lama maupun baru. Selain memperpanjang durasi kerja bareng produsen mobil asal Swedia, Volvo, beberapa waktu yang lalu, Inter juga telah sepakat untuk berkolaborasi dengan Prozis, Bwin dan Nilox.

Meski tak ada rilis resmi terkait nominal yang disepakati sponsor-sponsor tersebut dengan Inter, masuknya mereka ke daftar partner resmi I Nerazzurri tentu menjadi sebuah isyarat yang amat positif, apalagi jika dihubungkan dengan kondisi finansial klub di masa yang akan datang.

Geliat kedua tim di luar lapangan mungkin takkan begitu terdengar gaungnya jika dikomparasi dengan performa mereka di atas rumput hijau. Namun mencermati langkah dari masing-masing pihak dalam mencari dan bekerjasama dengan sponsor adalah sesuatu yang patut untuk dicermati baik-baik. Sebab dari situlah kita bisa mengukur, sebesar apa nilai Milan dan Inter sebagai sebuah brand di bidang sepak bola.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional