Duet Boaz Solossa bersama Ilham Jayakesuma adalah salah satu kombinasi penyerang terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Kedua pemain ini tampil luar biasa sepanjang Piala Tiger (kini Piala AFF) 2004. Boaz dan Ilham total berhasil menyarangkan sebelas gol dan mampu membawa Indonesia ke partai final.
Akhir ceritanya sudah tercatat dalam sejarah dan diketahui bersama. Boaz mengalami cedera parah dan membuat Ilham tidak berkutik di partai final. Gelar juara turnamen antar-negara Asia Tenggara yang sudah lama diidamkan tersebut kembali gagal digenggam. Indonesia yang difavoritkan sepanjang turnamen kemudian takluk di tangan Singapura.
Banyak yang menganggap bahwa turnamen ini menjadi debut Boaz untuk skuat Garuda, sekaligus menjadi waktu pertama kali ia berduet dengan Ilham Jayakesuma. Anggapan tersebut memang tidak salah, tetapi juga tidak sepenuhnya tepat. Boaz dan Ilham sudah pernah bermain bersama sebelum gelaran Piala Tiger 2004. Ajang Kualifikasi Piala Dunia 2006 menjadi waktu di mana keduanya pertama kali dimainkan bersama.
Melaju ke babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2006 zona Asia, Indonesia tergabung bersama Arab Saudi, Turkmenistan, dan Sri Lanka. Melalui sistem grup, hanya dua tim teratas di klasemen akhir yang akan melaju ke babak selanjutnya. Indonesia sudah memulai awalan buruk ketika di pertandingan perdana pada 18 Februari 2004, Ponaryo Astaman dan kawan-kawan sudah dikalahkan Arab Saudi dengan skor 3-0.
Sempat menang atas Sri Lanka di pertandingan ketiga, peluang Indonesia untuk melaju ke babak selanjutnya kemudian pupus setelah mereka dihantam Arab Saudi di pertemuan kedua yang digelar pada 13 Oktober 2004.
Tanggal tersebut menjadi hari yang sangat diingat. Pada tanggal tersebut merupakan hari di mana Boaz Solossa memainkan pertandingan debutnya untuk timnas Indonesia. Di hari yang sama juga menjadi pertandingan pertama ketika Boaz dipasangkan dengan Ilham Jayakesuma.
Peluang Indonesia sudah menipis terutama setelah hanya meraih hasil imbang melawan Sri Lanka di pertandingan keempat. Laga melawan Arab Saudi sepertinya disikapi dengan agak pasrah oleh pelatih Peter Withe. Ia kemudian memanggil Boaz yang tampil brilian di Pekan Olahraga Nasional bersama tim provinsi Papua. Karena tidak ada tekanan untuk meraih hasil yang maksimal, Withe kemudian memainkan Boaz sejak menit pertama.
Hasil pertandingan debut seorang Boaz Solossa memang agak mengecewakan. Indonesia dihantam Arab Saudi dengan skor 1-3. Padahal kala itu Indonesia bertindak sebagai tuan rumah. Meskipun demikian, penampilan Boaz pada pertandingan tersebut membuat Withe betul-betul terkesan. Meskipun kala itu masih berusia belasan tahun, Boaz tidak gentar ketika menghadapi para pemain Arab Saudi yang tentunya memiliki fisik jauh lebih superior.
Penampilan hebat di laga debut kemudian membuat Withe kembali mempercayai Boaz di pertandingan terakhir kualifikasi melawan Turkmenistan. Dan pertandingan kedua Boaz untuk timnas Indonesia berakhir sangat luar biasa. Ia tampil begitu sinergis bersama Ilham Jayakesuma di lini depan. Boaz berperan membuat Ilham berhasil menyarangkan hattrick pada pertandingan tersebut.
Dua pertandingan di ajang kualifikasi Piala Dunia 2006 tersebut yang menjadi waktu pertama dua penyerang legendaris sepak bola Indonesia, Boaz Solossa, dan Ilham Jayakesuma pertama kali dimainkan bersama. Setelahnya, barulah terjadi momen sensasional di Piala Tiger 2004.
Sayangnya duet ini hanya bertahan selama setahun saja. Cedera panjang Boaz serta Ilham yang kala itu sudah memasuki usia senja, membuat duet ini tidak bertahan lama. Akan tetapi apa yang duet ini lakukan di tahun 2004 tersebut, tentu akan terpatri dalam memori, dan menjadi sejarah yang dicatat dengan tinta emas.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia