Eropa Inggris

Thierry Henry: “Anthony Martial adalah Pemain yang Lebih Baik dari Saya di Usia 21 Tahun”

Pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps, menjadi sasaran kritik ketika meminggirkan Anthony Martial dari skuat untuk Kualifikasi Piala Dunia 2018 menghadapi Bulgaria dan Belarusia. Penyerang sayap milik Manchester United (MU) ini sedang berada dalam form yang bagus.

Meski kerap kali masuk dari bangku cadangan, Martial berhasil mencetak tiga gol dan menciptakan dua asis dalam enam laga yang sudah ia jalani bersama MU musim ini. Meskipun begitu, Deschamps merasa pemain berusia 21 tahun ini masih belum tampil dengan cukup baik untuk meyakinkan dirinya memanggil kembali Martial ke skuat.

Namun, berlawanan dengan Deschamps, pujian datang bagi Martial dari sosok legendaris yang selalu dibandingkan dengan dirinya, Thierry Henry. Pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Arsenal ini menyebutkan bahwa Martial lebih baik dari dirinya di umur 21.

“Martial adalah pemain yang jauh lebih baik ketimbang saya di usia 21 tahun,” ujar Henry dilansir dari Goal.

“Ia akan menjadi pesepak bola kelas dunia,” tambah mantan pemain Juventus ini.

Profil Martial, sebelum Kylian Mbappe mentas, memang sangat mirip dengan Henry, sehingga tak heran Martial kerap kali disebut sebagai titisan Henry. Kedua pemain ini sama-sama menempuh usia muda di AS Monaco, sebelum menjelma menjadi pemain muda potensial di Inggris.

Gaya bermain mereka pun sulit dibedakan. Sama-sama mengandalkan kecepatan, baik Martial dan Henry senang untuk menjemput bola ke bawah sebelum mengandalkan kecepatan mereka untuk melewat bek lawan dan menggunakan kaki dalam untuk menendang bola.

Secara fisik, mereka pun tidak terlalu berbeda jauh, Henry sedikit lebih tinggi ketimbang penerusnya. Bahkan, gaya Martial di lapangan pun sepertinya terinspirasi Henry, sedikit arogan dan tampak tidak memiliki emosi. Yang sedikit membedakan adalah Henry mengawali karier sebagai pemain sayap, lalu kemudian diubah menjadi penyerang, sedangkan Martial adalah kebalikannya.

Pujian setinggi ini tentu akan mengangkat moral Martial yang barangkali sedang terpuruk akibat ditinggalkan oleh Deschamps. Pemain yang sempat menjadi remaja termahal sebelum dikalahkan oleh Kylian Mbappe ini memang sempat mengalami penurunan di musim lalu. Perannya di skuat MU tergeser oleh anak muda lokal yang bernama Marcus Rashford. Namun, bukan berarti kualitas Martial menurun. Permainannya yang memukau lewat dribel-dribelnya tidak hilang sama sekali.

Apa daya, kontribusi Martial sebagai supersub MU di musim ini sepertinya tidak menarik hati Deschamps, yang anehnya, menyatakan bahwa Martial tidak akan berkontribusi apabila dimainkan sebagai pemain pengganti setelah membandingkannya dengan penyerang Arsenal, Alexandre Lacazette. Meskipun begitu, pujian dari mantan pemain seperti Henry tentu amatlah berarti. Bisa saja di kemudian hari, Martial bisa lepas dari titel “penerus Thierry Henry” dan mencatatkan namanya sendiri dalam sejarah sepak bola.

Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket