Nasional Bola

Protes 15 Klub Liga 1 terhadap PT. Liga Indonesia Baru (LIB)

Dengan dalih menuntut transparansi dari PT. Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Go-Jek Traveloka Liga 1, sejumlah perwakilan dari 15 klub peserta yang tergabung dalam Forum Klub Sepakbola Profesional Indonesia (FKSPI) menggelar konferensi pers.

Lima belas tim itu adalah Arema FC, Barito Putera, Bhayangkara FC, Madura United, Mitra Kutai Kartanegara, Persegres Gresik United, Persela Lamongan, Perseru Serui, Persiba Balikpapan, Persija Jakarta, Persipura Jayapura, PSM Makassar, Pusamania Borneo FC, Semen Padang, dan Sriwijaya FC.

Praktis, hanya tiga klub saja yang tidak terlibat dalam aksi protes ini yaitu Bali United, Persib Bandung, dan juga PS TNI.

Perwakilan dari 15 klub itu mengutarakan rasa kecewanya terhadap PT. LIB yang selama ini dinilai abai terhadap tiga aspek yang menjadi syarat-syarat utama berjalannya kompetisi yakni bisnis, teknis, dan legal. Apalagi surat perjanjian yang ditandatangani pada awal kompetisi lalu, juga belum dikembalikan pihak PT. LIB kepada masing-masing klub.

Aspek bisnis yang transparansinya dituntut oleh FKSPI itu berkaitan dengan jumlah sponsor, hak siar, penggunaan anggaran, pelaksanaan siaran langsung laga, ranking dan rating televise, sampai jadwal pertandingan. Tentu saja ada nominal uang yang harus dipaparkan berkaitan dengan hal-hal tersebut.

Sementara aspek teknis menyentuh regulasi, penugasan wasit, aturan dalam kompetisi usia dini, transparansi pertandingan kandang dan tandang, plus implementasi fairness dalam setiap laga.

Terakhir, aspek legal berkorelasi dengan kejelasan pemilik modal, kesepakatan hak dan kewajiban, hingga upah dari para pemain yang dipanggil tim nasional Indonesia untuk laga-laga internasional yang mereka lakoni.

Diwakili oleh Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, 15 klub tersebut mengancam PT. LIB bahwa mereka siap menghentikan aktivitasnya di kompetisi kali ini jika PT. LIB tak segera merespons tuntutan dari FKSPI. Padahal, ajang Go-Jek Traveloka Liga 1 cuma menyisakan beberapa pekan lagi.

Munculnya kabar ini sendiri membuat pencinta sepak bola nasional ketar-ketir lantaran takut ada imbas yang mengejutkan. Pasalnya, seperti yang sama-sama kita ketahui, hal-hal semacam ini memang kerap menghasilkan sesuatu yang irasional dalam sepak bola Indonesia.

Saya pun jadi terpikir sesuatu, bukankah perwakilan dari 15 klub ini juga yang dahulu menyepakati semua perjanjian yang dibuat dengan PT. LIB jelang bergulirnya kompetisi? Bukankah perwakilan dari 15 klub ini pula yang memiliki hak di dalam tubuh asosiasi sepak bola Indonesia (PSSI) serta turut andil dalam menunjuk siapa saja yang layak berada di tubuh PT. LIB? Lalu, kenapa sekarang harus repot-repot melakukan protes? Adakah udang di balik batu dari kejadian ini?

Sayangnya, para penikmat sepak bola hanya bisa mereka-reka sembari menikmati semunya keseruan dari kompetisi sepak bola yang persis dagelan ini. Karena sisanya, cuma mereka (baca: orang-orang “baik” yang berkecimpung dalam dunia sepak bola Indonesia) yang tahu.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional