Sepak bola Slovenia setelah merdeka
Pertandingan resmi pertama timnas Slovenia di kancah Internasional terjadi pada tanggal 3 Juni 1992 kala bertandang ke Estonia di Tallinn. Pertandingan berakhir sama kuat 1-1 dengan Igor Benedejcic menahbiskan dirinya sebagai pencetak gol pertama dalam sejarah Slovenia. Pelatih pertama mereka saat itu adalah Bojan Prasnikar.
Negara yang memiliki kandungan air terbanyak di Eropa ini pernah memiliki pemain dengan nama besar dalam diri Srecko Katanec. Para penggemar Serie-A lawas pasti ingat betul dengan sosok yang pernah memperkuat Sampdoria pada rentang tahun 1989 hingga 1994 ini.
Bahu-membahu bersama Gianluca Pacliuca, Amedeo Carboni, Pietro Vierchowod, Luca Pellegrini, Gianluca Vialli, dan Roberto Mancini, Katanec berhasil mempersembahkan Piala Winners di tahun pertamanya, gelar Scudetto di tahun keduanya, dan runner-up Piala Champions di tahun ketiganya (dikalahkan Barcelona 0-1 di partai final yang digelar di Wembley, Inggris) bersama Sampdoria.
Katanec, sebelum memperkuat timnas Slovenia, juga pernah memperkuat timnas Yugoslavia di ajang Piala Eropa 1984 di Prancis danPiala Dunia 1990 di Italia.
Turnamen besar yang pernah diikuti oleh Slovenia adalah Piala Eropa tahun 2000, Piala Dunia 2002, dan Piala Dunia 2010, walaupun di ketiga turnamen tersebut mereka tak pernah lolos ke babak gugur.
Uniknya, Slovenia lolos di semua ajang tersebut melalui babak play–off. Mereka lolos ke Piala Eropa 2000 setelah mengalahkan Ukraina yang kala itu masih diperkuat oleh penyerang oportunis AC Milan, Andriy Shevchenko. Dua tahun kemudian, mereka menyingkirkan Rumania untuk lolos ke Piala Dunia 2002. Adalah Zlatko Zahovic, pemain yang pernah bermain untuk Valencia, Porto, dan Benfica, yang berjasa meloloskan Slovenia di dua turnamen besar ini.
Selanjutnya, generasi baru Slovenia yang diperkuat oleh dua saudara sepupu (Samir dan Jasmin Handanovic, keduanya berposisi sebagai penjaga gawang), Valter Birsa, Rene Krhin, dan kolega, berhasil lolos ke Piala Dunia 2010 setelah mengalahkan Rusia yang dilatih oleh Guus Hiddink di babak play–off.