Walau selalu dijejali dengan kedatangan banyak pemain bintang dan menghasilkan sejumlah titel prestisius, namun Internazionale Milano di bawah kendali Massimo Moratti adalah sebuah entitas yang bermasalah dalam hal keuangan. Pasalnya, hampir di setiap tahun, neraca keuangan Inter ada di garis merah lantaran terus menerus mencatat kerugian.
Masalah pelik inilah yang kemudian coba dibenahi oleh Erick Thohir (lewat International Sports Capital) dan Zhang Jindong (Suning Group), dua orang yang kini duduk sebagai pemegang saham klub. Pelan tapi pasti, usaha duet asal Asia ini dalam menekan kerugian-kerugian Inter pada setiap musim berjalan dengan cukup mulus.
Semasa Thohir memegang saham mayoritas, lelaki asal Indonesia tersebut berperan cukup apik dalam menurunkan kerugian Inter dari 85 juta euro per musim sampai ke angka 45 juta euro saja. Kondisi ini pula yang coba diteruskan oleh Suning Group usai mengakusisi saham mayoritas dari tangan Thohir medio 2016 silam.
Benar saja, upaya dari konsorsium asal Cina itu buat menurunkan nilai kerugian Inter sejak mereka jadi penguasa mulai menunjukkan hasil. Seperti yang dilansir oleh calcioefinanza baru-baru ini, neraca keuangan Inter diperkirakan kembali mencatatkan tren positif walau masih mengalami kerugian. Berdasarkan data yang dihimpun dari musim 2016/2017 kemarin, nilai kerugian Inter kali ini berkisar 24 juta euro saja.
Salah satu faktor yang digadang-gadang jadi latar belakang menurunnya kerugian Inter adalah geliat Suning Group yang melakukan banyak sekali ekspansi usaha. Mulai dari membeli hak penamaan markas latihan Inter, bekerja sama dengan para sponsor anyar, serta memperluas ekspansi bisnis Inter di kawasan Cina.
Tak sampai di situ, penjualan sejumlah pemain di bursa transfer musim panas kemarin juga memberi dampak yang cukup signifikan bagi neraca keuangan Inter.
Mantapnya lagi, walau masih mengalami kerugian, namun proyeksi keuntungan yang bisa diperoleh Inter sepanjang musim lalu (jadi faktor kunci juga mengapa nilai kerugian I Nerazzurri menurun) bahkan menembus angka 33 persen. Ini artinya, dengan model pengelolaan yang ditunjukkan oleh Suning Group, kondisi keuangan Inter memiliki potensi untuk semakin membaik di masa yang akan datang.
Walau masih harus menunggu rilis resmi dari pihak klub, kabar ini tentu bisa menggembirakan hati Interisti yang selama ini begitu khawatir dengan kondisi keuangan klub favoritnya sekaligus memendam hasrat besar menyoal pembelian pemain papan atas yang punya label bintang.
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional