Masih ingat Andri Syahputra?
Ia adalah pemain muda asal Indonesia yang beberapa bulan terakhir memperkuat tim nasional Qatar U-19. Dalam seminggu terakhir, namanya kembali menghiasi pemberitaan media-media nasional karena kali ini timnas Qatar tidak memanggilnya untuk agenda mereka dalam waktu dekat.
Berdasarkan informasi dari situs Federasi Sepak bola Qatar, nama Andri Syahputra memang tidak ditemukan sebagai salah satu dari pemain-pemain U-19 Qatar. Padahal, pada bulan April 2017 lalu, Andri sempat memperkuat tim U-19 Qatar saat beruji coba melawan Inggris. Selain itu, nama Andri juga masih tercantum dalam daftar pemain yang mengikuti pemusatan latihan di Thailand pada bulan Agustus 2017.
Pemain berusia 18 tahun ini bermain di klub Liga Qatar, Al-Gharafa. Nama Andri sempat tergabung di daftar dua belas pemain Indonesia di luar negeri yang dipanggil seleksi Timnas U-19 Indonesia pada Maret 2017 lalu. Namun, ia menolak panggilan seleksi tersebut dan lebih memilih untuk tetap berada di Qatar.
Meski demikian, Agus Sudarmanto, ayah Andri, menolak anggapan yang telanjut beredar di Indonesia bahwa anaknya arogan atau lebih berhasrat membela tim nasional senior negara di Semenanjung Arab tersebut. Menurutnya, panggilan pelatih Indra Sjafri tersebut ditolak anaknya karena Aspire Academy, akademi tempat pemain kelahiran Aceh itu berlatih, tidak memberikan izin.
Pemain kelahiran Lhokseumawe, Aceh, 29 Juni 1999 ini, memang telah tinggal di Qatar selama satu dekade terahir. Meski status kewarganegaraan Indonesianya belum jelas apakah sudah dilepas penuh atau belum, kini Andri sudah resmi terdaftar sebagai pemain profesional di klub Al Gharafa.
Status tersebut diperoleh setelah ia menjalani debutnya di Liga Qatar pada bulan Januari 2017 lalu. Ia diturunkan sebagai pemain pengganti ketika Al Gharafa menghadapi Al Shahaniya. Andri lalu masuk daftar pemain cadangan Al Gharafa ketika klub tersebut menantang klub raksasa Qatar, Al Sadd. Klub kaya ini diperkuat pemenang Piala Dunia 2010, Xavi Hernandez.
Wajar jika Andri menyimpan asa besar untuk berkarier di tim nasional senior Qatar. Seperti yang kita ketahui, negara ini akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 yang berarti secara otomatis akan tampil di putaran final tanpa harus melalui penyisihan. Jika semua berjalan mulus, pada usia 23 tahun, ia bisa tampil di pentas Piala Dunia bersama Qatar.
Peluang bagi diaspora negara lain untuk membela timnas senior Qatar memang terbuka lebar. Pada saat ini saja, skuat Qatar diisi dua pemain naturalisasi asal Brasil, Luiz Junior, Rodrigo Tabata dan Pedro Miguel Carvalho alias Roro. Selain itu, ada juga pemain kelahiran Uruguay, Sebastian Soria.
Jika benar nama Andri dicoret dari tim Qatar U-19, ini akan mengancam impian pemain tersebut. Balik ke Indonesia saja, Andri?
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.