Semakin berkembangnya industri di dunia sepak bola, utamanya di Liga Inggris, pada akhirnya memancing banyak kalangan untuk ikut mencicipi kue (baca: keuntungan) yang ada di dalamnya. Salah satu pihak yang sangat tergiur dengan kondisi macam itu adalah pebisnis-pebisnis asal Amerika Serikat.
Dalam kurun dua dekade terakhir, cukup banyak pebisnis dari Negeri Paman Sam yang melintasi Samudra Atlantik demi melakukan observasi dan meninjau klub sepak bola mana di tanah Britania yang layak untuk diakuisisi.
Uniknya, beberapa di antara pebisnis dari AS yang berhasil mengambil alih klub asal Inggris itu memiliki sebuah kesamaan yakni juga memiliki klub-klub di ajang National Football League (NFL) alias American football, salah satu dari empat cabang olahraga paling kondang di negara yang berdiri sejak 4 Juli 1776 tersebut.
Lalu siapa sajakah pebisnis asal AS yang memiliki tim di ajang NFL sekaligus klub sepak bola di Liga Primer?
Malcolm Glazer
Pada tahun 2005 silam, lelaki Yahudi keturunan Lithuania ini menyelesaikan proses pengambilalihan seluruh saham Manchester United setelah dalam kurun dua tahun, dirinya membeli sedikit demi sedikit saham The Red Devils yang dipunyai figur-figur lain. Kabarnya, dana yang dihabiskan Glazer untuk menyelesaikan proses takeover itu sendiri mencapai 800 juta paun.
Namun, jauh sebelum mengakuisisi Manchester United, Glazer telah menancapkan kukunya di industri olahraga dengan membeli tim NFL, Tampa Bay Buccaneers, pada tahun 1995. Glazer menebus hak kepemilikan Buccaneers dari keluarga Hugh Culverhouse, pemilik lama, yang mangkat akibat kanker paru-paru. Jumlah uang yang mesti dibayarkan Glazer kepada keluarga Culverhouse pun terbilang gila, mencapai 192 juta dolar AS, sebuah rekor tersendiri dalam sejarah olahraga Amerika Serikat di masa itu.
Setelah wafat pada tahun 2014 kemarin, pengelolaan atas Manchester United dan Tampa Bay Buccaneers diserahkan Malcolm kepada para putranya seperti Avram, Bryan, dan Joel.