Bahaya, bahaya, dan bahaya. Tiga hal yang sama tersebut bisa diberikan untuk Manchester City dan Crystal Palace, walaupun untuk hal berbeda. Pemain penyerang City wajib ditakuti lawan. Lihat saja di beberapa pertandingan sebelumnya.
Melawan Liverpool (9/9), City melibas mereka dengan skor telak 5-0. Menjalani laga penyisihan grup Liga Champions melawan Feyenoord (14/9), City berpesta dengan empat gol. Bertandang ke Watford (16/9), lebih gila lagi. Dengan sumbangan hattrick dari Sergio Aguero, mereka menaklukan anak asuhan Marco Silva dengan skor 6-0.
Kombo dari Aguero dan Gabriel Jesus memang mengerikan. Total 11 gol mereka cetak di semua ajang. Pelatih Pep Guardiola pun juga tak perlu pusing apabila kedua pemain tersebut gagal mencetak gol. Pep masih punya Raheem Sterling dan Leroy Sane yang memang sedang rajin-rajinnya mencetak gol. Para pencetak gol ini disokong oleh pemain tengah berkualitas yang giat memberikan umpan-umpan enak, seperti Kevin De Bruyne dan David Silva.
Pemain belakang yang dimiliki City, walaupun masih diragukan akan konsisten, memiliki statistik yang bagus di musim ini. Total mereka baru kebobolan tiga gol. Untuk yang satu ini, kita harus memberikan jempol kepada Pep.
Bahaya yang ditujukkan kepada Crystal Palace tentu berbeda. Bukan kedalaman skuat, melainkan bahaya degradasi yang akan menimpa mereka. Di musim ini, mereka belum mendapatkan poin satu pun. Jangankan poin, cetak gol pun mereka belum sanggup di lima pertandingan Liga Primer.
Roy Hodgson mungkin sedikit cemas. Pelatih yang menggantikan Frank de Boer ini juga belum memberikan hasil yang memuaskan, hal yang juga terjadi pada De Boer sebelum dipecat setelah hanya menangani empat pertandingan liga. Hodgson sendiri baru menjalani dua laga, dengan kekalahan melawan Southampton di kandang dan kemenangan atas Huddersfield Town di ajang Piala Carabao.
Kedua tim yang memiliki nasib bertolak belakang ini akhirnya bertemu. Hasilnya tidak terlalu mengejutkan. Palace yang sedang berbahagia dengan hasil bagus di Piala Liga mencoba peruntungan di Stadion Etihad. Namun, harapan hanya harapan, dan harapan itu menjadi duka yang memperdalam luka. Mereka kurang beruntung karena bertemu dengan City yang sedang menggila.
Pesta gol City dibuka dengan gol dari Sane di menit ke-44. Umpan melambung Silva berhasil dikontrol Sane, yang dengan kaki kirinya mengangkat bola untuk melewati Dann sebelum akhirnya menjebol gawang Palace. Si biru menambah gol di babak kedua, tepatnya di menit ke-52. Sane kali ini yang memberikan asis dengan memberikan umpan ke Sterling, yang tidak disia-siakannya menjadi gol.
Sterling kemudian membuat gol keduanya di pertandingan ini. Umpan terarah De Bruyne berhasil menemukan Aguero yang berlari di dalam kotak penalti, yang langsung memberikannya ke Sterling untuk mengubahnya menjadi gol.
Keterpurukan Palace dan Hodgson tidak berhenti sampai di situ. Mesin gol City, Aguero, memperburuk keadaan Palace. Sundulan Aguero lewat asia Sane tak dapat dihalau oleh Wayne Hennessey. Skor ditutup dengan gol jarak jauh Fabian Delph di menit ke-90.
Hasil ini memberikan efek yang berbeda untuk kedua tim. Kemenangan ini membuat City bertengger di puncak klasemen. Mereka mempunyai poin yang sama dengan Manchester United, namun unggul selisih gol. Kekalahan yang dialami Palace membuat mereka gagal keluar dari zona degradasi. Mereka masih “nyaman” di dasar klasemen dengan enam kali kekalahan beruntut dan tanpa sekalipun mencetak gol.
Nasib mereka benar-benar bagai langit dan bumi ya, beda jauh.
Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola