Tidak pernah terbesit sebelumnya di benak Francessco Cerase dan Barbara Ricardi bahwa hari Minggu lalu merupakan hari terakhir mereka mengantarkan sekaligus melihat putra mereka untuk terakhir kalinya. Tertimpa mistar gawang, Tomasso Cerase (9 tahun) kemudian harus merenggang nyawa, meskipun sudah sempat dilarikan ke rumah sakit.
Kronologis kejadian terjadi pada hari Minggu (17/9) pukul 10:00 waktu Amerika Serikat. Tommaso bersama empat rekannya bermain sepak bola indoor di bawah pengawasan tiga orang dewasa di Park West High School, di daerah Hell’s Kitchen, New York. Keberadaan Tommaso di lapangan masih agak simpang siur, kabarnya ia berada di sana karena merupakan bagian training camp akademi tim besar Serie-A, Juventus.
Otoritas melaporkan bahwa Tommaso bergantung di salah mistar gawang lalu batangan besi tersebut menimpa bagian vital kepala bocah tersebut. Sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa dari Tommaso tidak bisa lagi diselamatkan. Menjadi semakin tragis karena ternyata sang ibu, Barbara, berada di tempat kejadian, dan menyaksikan putranya merenggang nyawa.
Dinno Dionne, salah satu orang tua yang juga mengantarkan anaknya untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di lapangan tersebut dalam waktu yang sama, mengungkapkan bahwa ketika sudah jatuh ke tanah, wajah Tommaso kemudian membiru. Dionne mengaku mulai menyadari kejadian ketika berada di elevator, dan asisten pelatih tim yang dibela Francessco meminta untuk ia dan kedua anaknya guna memberikan ruang untuk paramedis.
“Dia terjatuh ke tanah. Darah kemudian mengalir dari kedua telinganya. Wajah dari anak itu kemudian membiru. Ia tidak bernafas, dan kemudian saya panik,” ujar Dionne.
Sementara itu pihak keluarga meminta semua pihak untuk menghormati momen berkabung. Dalam keterangan yang dibacakan oleh pihak keluarga di luar kediaman mereka di daerah Riverside Drive Home, keluarga Cerase meminta banyak pihak terutama media untuk memberikan privasi sehingga mereka bisa melakukan proses berkabung,
“Hari ini, putra kami tercinta, Tomasso telah meninggal dunia dalam sebuah insiden tidak terduga di latihan sepak bolanya. Ia sangat bersemangat dan bahagia. Saat ini pihak keluarga meminta banyak pihak untuk menghormati privasi sehingga mereka bisa melakukan proses berkabung.”
Kejadian tragis yang menimpa impian seorang bocah yang bisa saja di masa mendatang akan menjadi suksesor Gianluigi Buffon di bawah mistar gawang Juventus.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia