Eropa Italia

Lucas Biglia dan Skema Tiga Bek: Opsi Terbaik Pengganti Andrea Conti?

Tiga bek di laga kontra Udinese

Skema yang sama juga diterapkan saat mengalahkan Udinese 2-1 di giornata keempat Serie A, Minggu (17/9) kemarin. Namun, komposisi lini belakang di pertandingan ini sedikit berbeda. Romagnoli dipasang untuk menggantikan Zapata, sedangkan Davide Calabria dan Ricardo Rodriguez bermain sejak peluit awal dibunyikan.

Di pertandingan ini Montella tetap memainkan Lucas Biglia. Bersama Franck Kessié, Biglia menjadi gelandang yang tak dirotasi setelah laga midweek, karena mereka yang membuat lini tengah sekaligus kedua sayap Milan berjalan seimbang.

Biglia adalah gelandang bertahan murni, dan di skema 3-1-4-2 yang diusung Montella saat itu, ia sangat aktif bergerak vertikal untuk menutup area-area kosong yang ditinggal maju oleh rekan-rekannya, terutama Franck Kessié. Tribes bisa melihat heatmap Biglia di bawah ini.

Kredit: WhoScored

109 sentuhan dan 95 operan yang dilakukan Biglia merupakan yang terbanyak di antara semua pemain Milan di pertandingan itu. Biglia menjadi otak serangan Milan sekaligus pemutus alur serangan lawan dengan catatan lima tekel, dua sapuan, dan empat blocks. Hebatnya lagi, ia tak sekalipun kehilangan bola.

Luwesnya pergerakan Biglia sangat membantu kedua wingback untuk menjalankan tugasnya sebagai penguasa sisi lapangan. Ricardo Rodríguez sangat aktif menjelajah sisi kiri, sedangkan Calabria mengukir satu asis dan mengokupansi sisi kanan dengan sangat baik. Kessié dan Bonaventura pun dapat bergantian maju membantu serangan tanpa perlu khawatir dengan area yang ditinggalkannya.

Kesimpulannya, peran Biglia akan sangat krusial dalam skema tiga bek yang diusung Montella. Akan tetapi, permasalahannya di sini adalah bagaimana jika Biglia absen?

Sebagai gelandang pengangkut air, Biglia memiliki resiko terkena kartu yang sangat tinggi. Di laga kontra Udinese saja ia membuat empat pelanggaran, terbanyak dari seluruh penggawa Milan saat itu.

Riccardo Montolivo mungkin adalah kandidat terkuat pengganti Biglia, tapi performa sang wakil kapten seringkali inkonsisten dan ia pun rawan terkena cedera kambuhan. Mencoba formasi lain juga perlu dipertimbangkan secara matang, karena pemain akan butuh masa adaptasi dengan sistem baru.

Jadi, sejauh mana skema tiga bek akan membawa Milan melaju di Serie A dan Eropa musim ini selepas absennya Conti sampai tahun depan?

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.