Eropa Europa League

Liga Europa: Ajang Penebusan Dosa AC Milan

Sekitar 200 juta euro adalah jumlah dana yang sudah ‘dibakar’ AC Milan di jendela transfer musim panas yang lalu. Harapannya adalah, besarnya investasi, maka hasil yang didapat juga sama “besar”. Namun apa daya, melawan rival langsung di Serie A Italia, Setan Merah Italia justru dipermalukan. Kekalahan yang menjadi gambaran skuat anyar Milan?

Memang, skuat anyar butuh adaptasi, apalagi ketika praktis Milan bisa menurunkan komposisi 11 pemain anyar. Namun, meski ada “toleransi adaptasi”, kalah dari Lazio dengan skor 4-1 adalah dosa besar. Pekerjaan besar ada di pundak Vincenzo Montella. Manajer muda ini harus menunjukkan bahwa ia punya kapasitas untuk menyatukan skuat yang benar-benar baru.

Montella jelas sadar bahwa ia seperti bekerja dengan pisau besar menempel di punggungnya. Pisau tersebut dibuat dari bahan dasar ekspektasi pemilik dan para suporter. Cacian suporter mungkin masih bisa ditahan. Namun, penghakiman dari pemilik Milan berarti putusnya karier Montella bersama rival Internazionale Milano tersebut.

Seperti sudah ditulis oleh Isidorus Rio sejak bulan Juli yang lalu, masalah kohesi harus menjadi perhatian Montella dan para pemain. Memainkan banyak pemain baru, yang belum mengenal kultur Serie A, memang berisiko. Mungkin untuk alasan ini pula, Montella menyimpan Andre Silva dan Hakan Calhanoglu ketika melawan Lazio.

Montella memilih menurunkan Patrick Cutrone dan Fabio Borini untuk lini depan. Bukan pilihan yang buruk, meskipun hasil akhirnya jauh dari harapan.

Previous
Page 1 / 3