Nasional

Timnas Indonesia U-19: Buaian Delapan Gol Menuju Semifinal AFF U-18

Tampil dengan tuntutan harus menang, bukan beban yang sembarangan, apalagi bagi anak-anak muda di Timnas Indonesia U-19. Saya menatap itu di raut-taut wajah pemain Timnas U-22 di SEA Games 2017 lalu. Wajah-wajah tegang tampak ketika mereka berada di dalam bus yang berangkat menuju Shah Alam. Tuntutan untuk menang adalah satu hal, tuntutan untuk menang dengan skor besar adalah hal lain yang tak kalah berat.

Hebatnya, anak-anak muda di Timnas U-19 yang berlaga pada Piala AFF U-18 di Myanmar, tampil tenang, tajam, dan mematikan di depan gawang sang lawan, Brunei Darussalam. Laga baru berjalan pada detik ke-43 di babak pertama, bintang jebolan Liga Santri, Rafli Nursalim, sukses menggetarkan jala gawang Brunei yang dikawal Amirul Hakim.
Di sisa babak pertama, lima gol menyusul digelontorkan Garuda Nusantara ke gawang Brunei. Rafli, sang penyerang nomor 9, menambah dua gol lagi untuk menggenapkan catatan tiga golnya di pertandingan sore tadi. Tiga gol sisa tercipta dari dua aksi manis Egy Maulana Vikri dan tendangan jarak jauh memikat dari Witan Sulaiman.

Babak kedua berjalan relatif lebih nyaman karena Indonesia hanya perlu menambah dua gol saja ke gawang Brunei untuk mengamankan tiket semifinal. Rafli yang mengalami cedera ringan, diganti oleh Hanis Saghara. Memanfaatkan sepak pojok, Witan mencetak gol keduanya sore ini lewat sundulan presisi yang menambah keunggulan Indonesia menjadi tujuh gol tanpa balas. Di menit ke-66, giliran Egy Maulana menunjukkan sihir terbaiknya sekali lagi.

Menerima bola di sudut sempit sebelah kiri pertahanan Brunei, Egy menunjukkan bahwa ia pemain dengan bakat yang istimewa. Ketenangannya berkualitas, dan kemampuannya bermain di ruang sempit, membuat pemuda ini menjadi salah satu pemain langka yang jarang dimiliki oleh Indonesia. Bahkan, kalau boleh jujur, Egy adalah satu-satunya pemain yang saya tonton dalam satu dekade terakhir, yang punya inletegensi dan visi bermain berkualitas baik. Paket sempurna dan Indonesia kembali menemukan berlian setelah semakin seniornya generasi Evan Dimas dan kolega.

Aksi Egy tersebut yang kemudian membantu menggenapkan kemenangan delapan gol Indonesia yang gol ke-8 dicetak oleh Saghara. Setelah menghancurkan Filipina dengan angka mencolok 9-0, kini Garuda Nusantara memastikan langkah ke semifinal lewat kemenangan menyakinkan, delapan gol tanpa balas.

Bila boleh memilih calon lawan di semifinal, tentu akan menyenangkan bila kita menghadapi Malaysia. Ada aroma revans yang menguar kuat untuk membalas hasil semifinal menyakitkan di Shah Alam bulan lalu yang menimpa Timnas U-22. Tapi siapapun lawan di semifinal nanti, Indra Sjafri tahu, ia punya skuat yang tak kalah mengilap dibandingkan ketika juara tahun 2013 lalu.

Juarakeun, Garuda Nusantara!

Oleh: Redaksi