Hari ini tepat 68 tahun lalu, Presiden Republik Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono lahir di Pacitan, Jawa Timur. Sepanjang kiprahnya selama 10 tahun memimpin negeri ini, sepak bola tak lepas dari pantauannya. Namun, ada satu mitos yang beredar di kalangan suporter timnas Indonesia setiap kali pria yang akrab disapa SBY itu menyaksikan langsung pertandingan di stadion.
Sebagian pihak mengaitkan kekalahan skuat Garuda pada ajang berbeda terjadi karena kehadiran SBY di tribun kehormatan. Mitos tak mengenakkan tersebut disinyalir bermula saat pagelaran akbar Piala Asia 2007 yang dilangsungkan di Indonesia dan tiga negara Asia Tenggara lainnya.
Saat Bambang Pamungkas dan kawan-kawan berhasil mengalahkan Bahrain pada laga perdana, euforia pencinta sepak bola meningkat drastis, tak terkecuali bagi seorang Presiden SBY.
Akhirnya pada pertandingan kedua melawan Arab Saudi, beliau datang menyaksikan langsung pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Sayangnya hasil yang didapat tak sesuai harapan. Timnas Indonesia takluk lewat skor tipis 1-2 dari Arab Saudi dan menipiskan peluang lolos ke babak berikutnya.
Rumor ini berlanjut saat dirinya hadir pada laga uji coba timnas kontra Uruguay pada 2010 silam. Ketika itu, Boaz Solossa dan kawan-kawan dibungkam dengan skor telak 7-1. Peristiwa ini tak pelak semakin menguatkan opini publik bahwa saat SBY datang langsung, timnas kalah.
Namun, apakah faktanya demikian? Mungkinkan SBY memberikan pengaruh terhadap hasil yang didapat? Jawabannya jelas tidak.