Ketika Penyerang Lokal Beralih Peran Menjadi Raja Asis di Liga 1

Siapa pun namanya, berapa pun usianya, di mana pun ia bermain, tolok ukur kualitas seorang penyerang pasti dilihat dari jumlah golnya. Gol dan penyerang, dua hal yang saling berkaitan dan identik satu sama lain. Tak heran jika daftar bursa top skor pasti didominasi oleh para juru gedor, sedangkan daftar pencetak asis terbanyak didominasi oleh gelandang karena mereka bertugas untuk melayani para penyerang.

Begitu pula di Go-Jek Traveloka Liga 1. Sylvano Comvalius dengan gagah berdiri di garis terdepan dalam perburuan sepatu emas, meninggalkan para pesaing di belakangnya dengan selisih gol yang sangat jauh. Namun, untuk urusan asis, ada anomali yang terjadi di kasta tertinggi sepak bola nasional ini.

Dari delapan pemain dengan jumlah asis terbanyak hingga pekan ke-22, tiga di antaranya adalah pemain lokal yang berposisi di lini serang, baik penyerang tengah ataupun penyerang sayap.

Ferinando Pahabol dan Irfan Bachdim menyelinap di antara deretan gelandang pengatur serangan dengan enam asis. Kemudian Boaz Solossa, penyerang yang telah diakui ketajamannya di seluruh pelosok negeri ini, justru memimpin daftar pencetak asis terbanyak bersama Slamet ‘Cahaya Cahaya’ Nurcahyo dan Oh In-kyun.

Jika ditelisik lebih jauh ke bawah, kita juga akan menemui nama-nama yang biasanya beroperasi di area kotak penalti lawan, namun musim ini mereka lebih menonjol berkat sumbangan asisnya.

Dendi Sulistyawan yang merupakan penyerang pelapis di Bhayangkara FC sejauh ini telah mencetak tiga asis. Bergeser sedikit ke tepi lapangan, jumlah yang sama juga ditorehkan Miftahul Hamdi, penyerang sayap milik Bali United. Kemudian Rizky Pora yang dimainkan sebagai penyerang sayap oleh Jacksen F. Tiago kini mengoleksi lima asis, sama dengan raihan Bayu Gatra di Madura United.